Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan saat ini kualitas udara tidak sehat karena dampak kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap, sehingga orang tua harus mengawasi anaknya agar tidak bermain di luar rumah.

"Kita minta para orang tua mengawasi anak-anaknya tidak ke luar rumah dan mengenakan masker selama beraktivitas di luar rumah," ujarnya di Pontianak, Rabu.

Ia mengatakan terkait proses belajar, pelajar TK/PAUD, SD hingga SMP di Kota Pontianak untuk mengikuti pembelajaran online dari rumah. Hal itu tertuang dalam surat edaran nomor 421/4572/DIKBUD tanggal 15 Agustus 2023 yang ditandatangani oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.

"Kebijakan tersebut dikeluarkan lantaran kualitas udara di Kota Pontianak masuk kategori tidak sehat akibat asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan," kata dia.

Ia menjelaskan pembelajaran secara online bagi siswa TK hingga SMP terhitung mulai Rabu 16 Agustus 2023 sampai dengan adanya pemberitahuan selanjutnya. Para siswa tetap menjalani pembelajaran tetapi tidak secara tatap muka di kelas, melainkan secara online dari rumah.

"Kita minta para orang tua mengawasi anak-anaknya untuk mengikuti pembelajaran dari rumah dan tidak bermain di luar rumah," katanya lagi.

Selama proses belajar mengajar secara online, lanjut Edi, pelaksanaannya akan diawasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak. Oleh sebab itu, kepala sekolah dan guru diminta untuk melaksanakan kebijakan ini agar proses belajar mengajar tetap berjalan sebagaimana mestinya.

"Kita harapkan meskipun siswa tidak hadir di sekolah, tetapi proses belajar mengajar tetap berlangsung secara online," katanya.

Berdasarkan update laporan kualitas udara beberapa hari terakhir dari alat Air Quality Monitoring System (AQMS) serta data dari Analisis Prospek Cuaca Kalbar BMKG Supadio Pontianak, kualitas udara di Pontianak dan sekitarnya masuk kategori tidak sehat.


 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023