Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson, mendorong mahasiswa dan akademisi di provinsi itu untuk melakukan penelitian dan inovasi di bidang pertanian guna meningkatkan ketahanan pangan daerah dan nasional.
"Penelitian-penelitian inovatif di bidang pertanian sangat diperlukan agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kualifikasi pasar. Selain itu perlu dilakukan pembinaan kepada masyarakat melalui transfer inovasi teknologi pertanian melalui penyuluhan pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas, pengolahan, dan pemasaran produk pertanian," kata Harisson pada sambutan dalam Seminar Internasional dan Rapat Tahunan Bidang Pertanian BKS PTN Wilayah Barat di Universitas Tanjungpura, Kamis.
Harisson menegaskan sektor pertanian memiliki peran strategis penting dalam mendukung perekonomian nasional, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan daya saing, menyerap tenaga kerja, dan mengurangi tingkat kemiskinan. Oleh karena itu pertanian harus dianggap sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional.
Menurutnya, Kalbar telah berhasil mencapai surplus produksi padi sejak tahun 2020 hingga 2022. Pada 2022 produksi padi setara dengan 707.697 ton beras, sementara kebutuhan beras untuk 5,4 juta penduduk Kalbar sekitar 533.628 ton per tahun.
Capaian itu, lanjutnya, menjadi landasan untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kalbar.
Namun, diakuinya, sektor pertanian juga dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan perubahan teknologi.
Oleh karena itu Harisson menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pengajaran yang harus selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ia mengapresiasi penyelenggaran seminar Internasional bidang pertanian dan ketahanan pangan dan berharap mendapat masukan berharga bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.
"Hasil dari seminar ini diharapkan dapat memberikan masukan penting bagi Pemprov Kalbar dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan kita. Mengingat ketidakpastian cuaca yang dihadapi di masa depan, kami sangat berharap agar ada penelitian terbaru yang mempertimbangkan cara meningkatkan produksi tanaman pangan dan pertanian untuk mengelola ketahanan pangan kita dengan lebih baik," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Penelitian-penelitian inovatif di bidang pertanian sangat diperlukan agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kualifikasi pasar. Selain itu perlu dilakukan pembinaan kepada masyarakat melalui transfer inovasi teknologi pertanian melalui penyuluhan pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas, pengolahan, dan pemasaran produk pertanian," kata Harisson pada sambutan dalam Seminar Internasional dan Rapat Tahunan Bidang Pertanian BKS PTN Wilayah Barat di Universitas Tanjungpura, Kamis.
Harisson menegaskan sektor pertanian memiliki peran strategis penting dalam mendukung perekonomian nasional, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan daya saing, menyerap tenaga kerja, dan mengurangi tingkat kemiskinan. Oleh karena itu pertanian harus dianggap sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional.
Menurutnya, Kalbar telah berhasil mencapai surplus produksi padi sejak tahun 2020 hingga 2022. Pada 2022 produksi padi setara dengan 707.697 ton beras, sementara kebutuhan beras untuk 5,4 juta penduduk Kalbar sekitar 533.628 ton per tahun.
Capaian itu, lanjutnya, menjadi landasan untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kalbar.
Namun, diakuinya, sektor pertanian juga dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan perubahan teknologi.
Oleh karena itu Harisson menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pengajaran yang harus selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ia mengapresiasi penyelenggaran seminar Internasional bidang pertanian dan ketahanan pangan dan berharap mendapat masukan berharga bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.
"Hasil dari seminar ini diharapkan dapat memberikan masukan penting bagi Pemprov Kalbar dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan kita. Mengingat ketidakpastian cuaca yang dihadapi di masa depan, kami sangat berharap agar ada penelitian terbaru yang mempertimbangkan cara meningkatkan produksi tanaman pangan dan pertanian untuk mengelola ketahanan pangan kita dengan lebih baik," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023