Bupati Ketapang Kalimantan Barat Martin Rantan meletakkan batu pertama pembangunan rumah adat Madura yang diberikan kepada Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Ketapang di Jalan Lingkar Kota Ketapang.
"Pertama tentunya etnis Madura sendiri harus kompak satu dengan yang lain. Seperti mendirikan rumah adat Madura harus satu tujuan agar bisa membangun," ucap Bupati.
Bupati menambahkan, suku Madura juga harus kompak dengan suku-suku lain. Ketiga, tentunya kekompakan suku Madura bersama pemerintah.
"Ini penting karena pemerintah merupakan lembaga formal yang memberikan dukungan terhadap masyarakat," ujarnya.
"Seperti sekarang, pemerintah daerah hadir tentu untuk memberikan dukungan berdirinya rumah adat ini. Pemerintah punya kewajiban memfasilitasi serta proses penganggaran rumah adat itu sendiri," lanjut Bupati.
Bupati menjelaskan, sebagaimana yang diketahui, semua rumah adat yang ada di Ketapang, baik Dayak, Melayu dan lainnya adalah aset daerah. Tapi pengelolaannya diserahkan pemerintah kepada masing-masing organisasi yang menjadi miliknya.
Menurut Bupati, pembangunan rumah adat Madura yang dimulai hari ini, merupakan menjadi ikon pemersatu. Serta simbol semangat gotong-royong dan sebagai tempat untuk pelestarian budaya Madura di Ketapang.
"Semoga dengan pembangunan ini, keluarga besar Madura Ketapang semakin kompak, bersatu dan bersinergi dengan semua lapisan masyarakat serta pemerintah daerah. Sehingga kita bisa bersama-sama membangun Ketapang menjadi daerah yang semakin maju," tutur Bupati.
Baca juga: Wabup Ketapang hadiri pengukuhan IKBM Ketapang
Baca juga: IKBM Kalbar ingin mencapai kesetaraan dalam berbagai bidang di masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023