Banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sampai saat ini masih merendam sejumlah kecamatan, salah satunya di Teluk Barak, sehingga membuat warga setempat terpaksa menggunakan perahu ke surau untuk menunaikan ibadah shalat taraweh di hari pertama Bulan Ramadhan 1445 Hijiriah.
"Perahu menjadi alat transportasi alternatif kami ketika akses jalan terendam banjir, sehingga ketika shalat taraweh rata-rata warga menggunakan perahu pergi ke surau," kata Warga Teluk Barak Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Senin malam.
Aldianto mengatakan banjir di Teluk Barak terjadi sejak Kamis (7/3) dengan kedalaman rata-rata 60 centimeter hingga satu meter.
Saat ini debit air sudah berangsur surut, namun akses jalan Kalimantan di Teluk Barak masih terendam banjir.
"Mudah-mudahan besok air benar-benar surut sehingga aktivitas masyarakat di bulan Ramadhan normal seperti biasa dan membawa berkah," kata Aldianto.
Pantauan ANTARA, di lokasi banjir umat Islam di Teluk Barak tetap antusias pergi ke surau menggunakan perahu meski dalam kondisi banjir.
Banjir disebabkan intensitas curah hujan tinggi hingga debit air sungai Kapuas meluap yang mengakibatkan sejumlah daerah pesisir sungai Kapuas dilanda banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan sampai saat ini baru satu kecamatan yang menyampaikan laporan banjir yaitu Kecamatan Embaloh Hilir.
Sedangkan kecamatan lainnya yang dilanda banjir seperti Kecamatan Putussibau Selatan di daerah Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir dan Desa Tanjung Jati.
Kecamatan Putussibau Utara yaitu di daerah dogom Kota Putussibau, dan Dusun Mufa Desa Pala Pulau.
Banjir juga terjadi di Kecamatan Silat Hulu, Suhaid, Silat Hilir, Mentebah dan sejumlah dataran rendah lainnya.
"Kondisi banjir sudah berangsur surut di bagian hulu, tetapi di hilir pesisir sungai Kapuas saat ini masih dalam, karena banjir di daerah hilir cukup lama," katanya.
Gunawan mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dengan intensitas curah hujan tinggi.
"Kapuas Hulu ini rawan terjadi banjir, angin puting beliung dan tanah longsor, kami minta masyarakat selalu waspada," pesan Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Perahu menjadi alat transportasi alternatif kami ketika akses jalan terendam banjir, sehingga ketika shalat taraweh rata-rata warga menggunakan perahu pergi ke surau," kata Warga Teluk Barak Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Senin malam.
Aldianto mengatakan banjir di Teluk Barak terjadi sejak Kamis (7/3) dengan kedalaman rata-rata 60 centimeter hingga satu meter.
Saat ini debit air sudah berangsur surut, namun akses jalan Kalimantan di Teluk Barak masih terendam banjir.
"Mudah-mudahan besok air benar-benar surut sehingga aktivitas masyarakat di bulan Ramadhan normal seperti biasa dan membawa berkah," kata Aldianto.
Pantauan ANTARA, di lokasi banjir umat Islam di Teluk Barak tetap antusias pergi ke surau menggunakan perahu meski dalam kondisi banjir.
Banjir disebabkan intensitas curah hujan tinggi hingga debit air sungai Kapuas meluap yang mengakibatkan sejumlah daerah pesisir sungai Kapuas dilanda banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan sampai saat ini baru satu kecamatan yang menyampaikan laporan banjir yaitu Kecamatan Embaloh Hilir.
Sedangkan kecamatan lainnya yang dilanda banjir seperti Kecamatan Putussibau Selatan di daerah Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir dan Desa Tanjung Jati.
Kecamatan Putussibau Utara yaitu di daerah dogom Kota Putussibau, dan Dusun Mufa Desa Pala Pulau.
Banjir juga terjadi di Kecamatan Silat Hulu, Suhaid, Silat Hilir, Mentebah dan sejumlah dataran rendah lainnya.
"Kondisi banjir sudah berangsur surut di bagian hulu, tetapi di hilir pesisir sungai Kapuas saat ini masih dalam, karena banjir di daerah hilir cukup lama," katanya.
Gunawan mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dengan intensitas curah hujan tinggi.
"Kapuas Hulu ini rawan terjadi banjir, angin puting beliung dan tanah longsor, kami minta masyarakat selalu waspada," pesan Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024