Muhammadiyah Malaysia melaksanakan khitanan massal yang diikuti oleh sekitar 10 orang anak sanggar bimbingan Muhammadiyah di Kepong, Kuala Lumpur, Minggu (23/6).
Tradisi baik Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Malaysia yang sebelumnya telah menjalankan enam kali kegiatan khitanan massal bersama dengan Pengurus Cabang Istimewa Muslimat Nahdlatul Ulama (PCI Muslimat NU) Malaysia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Malaysia, kali ini dilanjutkan oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan PCIA Malaysia, kata Kepala Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong Ikhwan Fauzi.
“Alhamdulillah berkat dukungan dari semua pihak serta kerja keras panitia, kegiatan khitan massal ini bisa terlaksana. Alhamdulillah dan terima kasih, SB (Sanggar Bimbingan) Muhammadiyah Kepong sudah mendapat kehormatan menjadi tempat pelaksanaan khitanan massal ini,” katanya.
Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Friny Napasti yang hadir bersama sejumlah guru mengapresiasi kegiatan tersebut, termasuk penampilan seni tari dari anak-anak di Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong.
Ia mengatakan khitanan massal yang dilakukan oleh PCIM dan PCIA Malaysia dalam upaya membangun hubungan dengan orang tua anak didik, merupakan kewajiban yang juga bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kesihatan.
Sementara itu Ketua PCIM Malaysia Ustadz Muhammad Ali Imran mengatakan keberadaan sanggar bimbingan tersebut merupakan kerja sama mereka dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, untuk membantu anak-anak Warga Negara Indonesia (WNI) mendapat ilmu dasar dan sosial.
Selain di Kepong, juga sudah ada SB Muhammadiyah Kampung Baru dan SB 'Aisyiyah Kampung Pandan.
Untuk pelaksanaan khitan massal, Ustadz Ali Imran mengatakan sebelum ini memang sudah enam kali mereka mengadakan kegiatan tersebut melalui PCIA dan PCI Muslimat NU Malaysia, namun terhenti selepas COVID-19.
“Sebetulnya ada baiknya juga kita berkolaborasi untuk memperkuat jalinan silaturahmi. Namun, Alhamdulillah sekarang kita bisa memulai dengan mandiri. Terima kasih sekali lagi kepada semua yang terlibat, terutama para pengajar SB Kepong dan seluruh panitia, semoga kelak dibalas oleh Allah dengan pahala terbaik,” kata Ustadz Ali Imran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Tradisi baik Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Malaysia yang sebelumnya telah menjalankan enam kali kegiatan khitanan massal bersama dengan Pengurus Cabang Istimewa Muslimat Nahdlatul Ulama (PCI Muslimat NU) Malaysia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Malaysia, kali ini dilanjutkan oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan PCIA Malaysia, kata Kepala Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong Ikhwan Fauzi.
“Alhamdulillah berkat dukungan dari semua pihak serta kerja keras panitia, kegiatan khitan massal ini bisa terlaksana. Alhamdulillah dan terima kasih, SB (Sanggar Bimbingan) Muhammadiyah Kepong sudah mendapat kehormatan menjadi tempat pelaksanaan khitanan massal ini,” katanya.
Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Friny Napasti yang hadir bersama sejumlah guru mengapresiasi kegiatan tersebut, termasuk penampilan seni tari dari anak-anak di Sanggar Bimbingan Muhammadiyah Kepong.
Ia mengatakan khitanan massal yang dilakukan oleh PCIM dan PCIA Malaysia dalam upaya membangun hubungan dengan orang tua anak didik, merupakan kewajiban yang juga bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kesihatan.
Sementara itu Ketua PCIM Malaysia Ustadz Muhammad Ali Imran mengatakan keberadaan sanggar bimbingan tersebut merupakan kerja sama mereka dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, untuk membantu anak-anak Warga Negara Indonesia (WNI) mendapat ilmu dasar dan sosial.
Selain di Kepong, juga sudah ada SB Muhammadiyah Kampung Baru dan SB 'Aisyiyah Kampung Pandan.
Untuk pelaksanaan khitan massal, Ustadz Ali Imran mengatakan sebelum ini memang sudah enam kali mereka mengadakan kegiatan tersebut melalui PCIA dan PCI Muslimat NU Malaysia, namun terhenti selepas COVID-19.
“Sebetulnya ada baiknya juga kita berkolaborasi untuk memperkuat jalinan silaturahmi. Namun, Alhamdulillah sekarang kita bisa memulai dengan mandiri. Terima kasih sekali lagi kepada semua yang terlibat, terutama para pengajar SB Kepong dan seluruh panitia, semoga kelak dibalas oleh Allah dengan pahala terbaik,” kata Ustadz Ali Imran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024