Kuala Lumpur (ANTARA) - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Malaysia menyalurkan bantuan ke Ma'had Tahfiz Al-Qur'an Al-Sagaf, rumah tahfiz di Selayang, Batu Caves, Kuala Lumpur, Malaysia, yang santrinya pengungsi Rohingnya dari Myanmar.
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia sekaligus Ketua MDMC Malaysia Zulfan Haidar di Kuala Lumpur, Sabtu, menjelaskan bahwa santri Ma'had Tahfiz Al-Qur'an Al-Sagaf sekitar 60 orang, semuanya anak pengungsi Rohingya.
"MDMC Malaysia, Lazismu, dan PCIM Malaysia memang membina ma'had ini sejak tahun 2010 dengan bantuan kurban, zakat fitrah, dan zakat," katanya.
Bantuan untuk santri di rumah tahfiz Al Quran itu dikumpulkan dari ranting Muhammadiyah Malaysia, Aisyiyah Malaysia, PCIM Malaysia, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Malaysia.
"Bantuan dari donatur tetap Alhamdulillah ada dan setiap Minggu ada yang menyumbangkan sembako dan buah kepada mereka," kata Zulfan, alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang menjadi kepala sekolah Islam di Kuala Lumpur.
Menurut dia, MDMC Malaysia telah menyalurkan bantuan ke empat rumah tahfiz Al Quran bagi pengungsi Rohingya.
"Alhamdulillah amanah 27 kotak dan tas berisi telekung, sarung, sajadah, pakaian laki-laki dan wanita dewasa serta anak-anak, serta sepatu dan tas sudah kami sumbangkan kepada empat rumah tahfiz Rohingya," katanya.
Ia mengatakan bahwa selain memberikan bantuan barang kebutuhan pokok dan uang selanjutnya MDMC berencana menyelenggarakan kursus bagi santri di rumah tahfiz.
"Kalau sudah tidak COVID-19 kami akan memberikan kursus life skill (kecakapan hidup) agar mereka mempunyai keyakinan diri untuk bertahan," katanya.