Kepala Bea Cukai Nanga Badau Henry Imanuel Sinuraya mengatakan devisa hasil ekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau perbatasan Indonesia dan Malaysia hingga  triwulan II 2024 mencapai Rp2,188 miliar.


"Kegiatan ekspor di PLBN Badau semakin tumbuh terutama untuk ikan air tawar Kapuas Hulu yang cukup diminati di Negara Malaysia dan itu berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan," kata Hendry Imanuel Sinuraya kepada ANTARA, di Badau Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin.

Hendry menjelaskan peningkatan ekspor pada triwulan II terjadi pada Mei dan Juni 2024 mengalami peningkatan 41,62 persen.

Devisa hasil ekspor Mei 2024 tercatat sebesar Rp188,9 juta, meningkat pada Juni 2024 sebesar Rp323,5 juta.

Berdasarkan pemberitahuan ekspor barang yang tercatat di Bea Cukai Nanga Badau, devisa ekspor hingga  Juni 2024 sudah mencapai sebesar Rp2,188 miliar.

Ia menjelaskan Bea Cukai Nanga Badau bersama instansi terkait lainnya juga terus mendorong komoditi ekspor di Kapuas Hulu agar dapat menambah pendapatan daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Untuk saat ini yang cukup diminati di pasar global khusus Malaysia produk perikanan seperti ikan konsumsi air tawar jenis ikan Seladang, Baong, Jelawat, Semah, Betutu, Kelabau, Tengadak, Tapah dan Tengalan.

Sedangkan, produk lain yang di ekspor seperti hasil kerajinan tangan, perkebunan dan hasil alam seperti madu.

Menurut Hendry,  kedepannya PLBN Badau akan menjadi pintu ekspor ikan arwana, semoga hal tersebut menjadi peluang besar bagi pelaku usaha arwana di Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.

Hendry mengatakan dengan pergerakan ekonomi di perbatasan diharapkan dapat meningkatkan eksistensi bisnis dan daya saing di tingkat internasional serta dengan telah adanya kegiatan ekspor tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha demi ketahanan bangsa dan negara.

"Kami berkomitmen terus berupaya untuk mendukung secara penuh agar UMKM di Kabupaten Kapuas Hulu dapat meningkatkan kegiatan ekspor yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat," kata Hendry Sinuraya.
Petugas di PLBN Badau memeriksa ikan air tawar yang hendak di ekspor ke Negara Malaysia melalui pintu batas Indonesia-Malaysia di Kecamatan Badau Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Humas Bea Cukai (Teofilusinato Timotius)

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024