Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat memprioritaskan 13 rencana pembangunan infrastruktur yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dalam rangka mencapai visi Kota Pontianak 2045.
"Dari 13 rencana pembangunan infrastruktur tersebut berkaitan air bersih, energi, fasilitas pelayanan publik seperti jalan dan sarana transportasi dan lainnya," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak Sidig Handanu Widoyono di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan ke depan bisa terencana dan sistematis setiap sektor baik itu pekerjaan umum, perumahan dan permukiman, kesehatan, pendidikan, maupun pariwisata harus memilik rencana komprehensif atau master plan tersendiri.
Lanjutnya, rencana besar tersebut tidak hanya akan menjadi panduan bagi Pemerintah Kota Pontianak, tetapi juga akan disatukan menjadi pendamping RPJPD Kota Pontianak. Sidig menegaskan bahwa semua dokumen tersebut harus selaras dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan rencana detail tata kota.
"Contoh prioritas adalah masalah genangan dan kemacetan yang harus segera ditangani," jelasnya.
Dokumen tersebut penting mengingat pertumbuhan penduduk dan ketersediaan lahan Pontianak yang tak bertambah. Diperkirakan di tahun 2035, Kota Pontianak memiliki populasi sekitar 830.000 jiwa.
Dengan tata ruang serta kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan kini, tentu memerlukan sebuah perencanaan untuk tetap menjadi kota yang layak huni.
"Ini menuntut perencanaan yang terkait dengan kebutuhan kota yang layak huni, terutama dari aspek pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, serta sarana dan prasarana," tutur Sidig.
Ia menekankan pentingnya sinkronisasi antara dokumen perencanaan Kota Pontianak dengan wilayah sekitarnya seperti Mempawah dan Kubu Raya. Pontianak pun tidak hanya sebagai ibu kota provinsi, tapi juga pintu gerbang masuknya negara luar ke Kalbar.
"Kota Pontianak sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Barat harus menjadi satu paket perencanaan dengan wilayah sekitarnya untuk menghindari benturan dalam implementasi program pembangunan. Dengan adanya perencanaan yang matang dan kolaboratif, visi Kota Pontianak yang unggul, sejahtera dan berkelanjutan di tahun 2045 dapat tercapai, "kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Dari 13 rencana pembangunan infrastruktur tersebut berkaitan air bersih, energi, fasilitas pelayanan publik seperti jalan dan sarana transportasi dan lainnya," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak Sidig Handanu Widoyono di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan ke depan bisa terencana dan sistematis setiap sektor baik itu pekerjaan umum, perumahan dan permukiman, kesehatan, pendidikan, maupun pariwisata harus memilik rencana komprehensif atau master plan tersendiri.
Lanjutnya, rencana besar tersebut tidak hanya akan menjadi panduan bagi Pemerintah Kota Pontianak, tetapi juga akan disatukan menjadi pendamping RPJPD Kota Pontianak. Sidig menegaskan bahwa semua dokumen tersebut harus selaras dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan rencana detail tata kota.
"Contoh prioritas adalah masalah genangan dan kemacetan yang harus segera ditangani," jelasnya.
Dokumen tersebut penting mengingat pertumbuhan penduduk dan ketersediaan lahan Pontianak yang tak bertambah. Diperkirakan di tahun 2035, Kota Pontianak memiliki populasi sekitar 830.000 jiwa.
Dengan tata ruang serta kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan kini, tentu memerlukan sebuah perencanaan untuk tetap menjadi kota yang layak huni.
"Ini menuntut perencanaan yang terkait dengan kebutuhan kota yang layak huni, terutama dari aspek pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, serta sarana dan prasarana," tutur Sidig.
Ia menekankan pentingnya sinkronisasi antara dokumen perencanaan Kota Pontianak dengan wilayah sekitarnya seperti Mempawah dan Kubu Raya. Pontianak pun tidak hanya sebagai ibu kota provinsi, tapi juga pintu gerbang masuknya negara luar ke Kalbar.
"Kota Pontianak sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Barat harus menjadi satu paket perencanaan dengan wilayah sekitarnya untuk menghindari benturan dalam implementasi program pembangunan. Dengan adanya perencanaan yang matang dan kolaboratif, visi Kota Pontianak yang unggul, sejahtera dan berkelanjutan di tahun 2045 dapat tercapai, "kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024