Direktur Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Silmy Karim mengatakan bahwa operasi pengawasan keimigrasian “Jagratara” merupakan komitmen pihaknya untuk memastikan warga negara asing (WNA) di Indonesia mematuhi aturan.
Silmy membuka rangkaian operasi Jagratara dengan apel pasukan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu. Operasi tersebut melibatkan 125 personel Imigrasi yang terdiri dari Penyidik PNS Imigrasi, petugas patroli, hingga petugas Tempat Pemeriksaan Imigrasi.
“Operasi Jagratara kali ini merupakan penutup di tahun 2024. Tahun ini, kami sudah menjalankan dua kali operasi pengawasan orang asing serentak se-Indonesia,” kata Silmy sebagaimana keterangan diterima di Jakarta.
Baca juga: Imigrasi Pontianak Akan Deportasi Tiga Warga Negara Malaysia
Operasi Jagratara, jelas Silmy, merupakan operasi pengawasan orang asing yang dilaksanakan secara serentak oleh petugas imigrasi bidang penegakan hukum se-Indonesia. Operasi ini lahir dari tantangan yang muncul seiring meningkatnya jumlah orang asing di Indonesia, terutama di sektor pariwisata dan investasi.
“Pengawasan intensif diperlukan untuk menjamin bahwa setiap pendatang mematuhi aturan imigrasi yang berlaku di Indonesia, kita ingin pelintas yang berkualitas,” kata Dirjen Imigrasi.
Untuk mempersiapkan operasi Jagratara, Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian telah memerintahkan kantor imigrasi di seluruh Indonesia.
Pengawasan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi stabilitas keamanan dan mitigasi risiko. Petugas yang menemukan dugaan pelanggaran, dapat langsung melakukan penindakan kepada orang asing, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca juga: Imigrasi Singkawang Amankan WN Malaysia
Pada apel pasukan tersebut, Direktorat Jenderal Imigrasi menyerahkan secara simbolis 20 unit kendaraan patroli baru kepada kantor imigrasi di Bali untuk meningkatkan mobilitas tim di lapangan.
Alokasi mobil patroli imigrasi menyesuaikan konsentrasi WNA di setiap wilayah. Dengan penambahan sarana prasarana tersebut, respons imigrasi dalam menindak akan lebih cepat dan jangkauan operasi yang bisa dicapai petugas akan lebih luas dan merata.
Silmy menegaskan, Ditjen Imigrasi ingin memastikan bahwa Indonesia merupakan destinasi yang nyaman bagi wisatawan maupun investor mancanegara yang taat terhadap aturan.
“Di sisi lain, pengawasan keimigrasian diharapkan menciptakan situasi aman bagi masyarakat Indonesia, khususnya dari kejahatan lintas negara atau orang asing yang mengganggu ketertiban umum,” imbuh dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Silmy membuka rangkaian operasi Jagratara dengan apel pasukan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu. Operasi tersebut melibatkan 125 personel Imigrasi yang terdiri dari Penyidik PNS Imigrasi, petugas patroli, hingga petugas Tempat Pemeriksaan Imigrasi.
“Operasi Jagratara kali ini merupakan penutup di tahun 2024. Tahun ini, kami sudah menjalankan dua kali operasi pengawasan orang asing serentak se-Indonesia,” kata Silmy sebagaimana keterangan diterima di Jakarta.
Baca juga: Imigrasi Pontianak Akan Deportasi Tiga Warga Negara Malaysia
Operasi Jagratara, jelas Silmy, merupakan operasi pengawasan orang asing yang dilaksanakan secara serentak oleh petugas imigrasi bidang penegakan hukum se-Indonesia. Operasi ini lahir dari tantangan yang muncul seiring meningkatnya jumlah orang asing di Indonesia, terutama di sektor pariwisata dan investasi.
“Pengawasan intensif diperlukan untuk menjamin bahwa setiap pendatang mematuhi aturan imigrasi yang berlaku di Indonesia, kita ingin pelintas yang berkualitas,” kata Dirjen Imigrasi.
Untuk mempersiapkan operasi Jagratara, Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian telah memerintahkan kantor imigrasi di seluruh Indonesia.
Pengawasan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi stabilitas keamanan dan mitigasi risiko. Petugas yang menemukan dugaan pelanggaran, dapat langsung melakukan penindakan kepada orang asing, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca juga: Imigrasi Singkawang Amankan WN Malaysia
Pada apel pasukan tersebut, Direktorat Jenderal Imigrasi menyerahkan secara simbolis 20 unit kendaraan patroli baru kepada kantor imigrasi di Bali untuk meningkatkan mobilitas tim di lapangan.
Alokasi mobil patroli imigrasi menyesuaikan konsentrasi WNA di setiap wilayah. Dengan penambahan sarana prasarana tersebut, respons imigrasi dalam menindak akan lebih cepat dan jangkauan operasi yang bisa dicapai petugas akan lebih luas dan merata.
Silmy menegaskan, Ditjen Imigrasi ingin memastikan bahwa Indonesia merupakan destinasi yang nyaman bagi wisatawan maupun investor mancanegara yang taat terhadap aturan.
“Di sisi lain, pengawasan keimigrasian diharapkan menciptakan situasi aman bagi masyarakat Indonesia, khususnya dari kejahatan lintas negara atau orang asing yang mengganggu ketertiban umum,” imbuh dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024