Saat senam sehat memperingati Hari Guru Nasional di Jakarta, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan guru adalah pahlawan sejati dan menjadi obor penyinar kegelapan.
"Guru adalah pahlawan tanpa nama. Guru populer di langit, sekalipun tidak populer di bumi," ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat.
Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa bahwa setiap orang, pada dasarnya adalah guru. Guru tidak hanya mengajar di ruang kelas, kata dia, tetapi juga membimbing keluarga, bahkan diri sendiri, menuju kehidupan yang lebih baik.
Baca juga: Kapolri akan pecat anggota jika terbukti minta uang di kasus guru honorer
"Kita semuanya adalah guru. Karena kita adalah obor yang diharapkan menerangi kegelapan," ucap Menag.
Menag Nasaruddin juga menjelaskan filosofi kata guru yang berasal dari bahasa Sanskerta. "Gu artinya kegelapan, Ru artinya obor. Jadi guru ialah obor yang mengusir kegelapan," kata Menag Nasaruddin.
Filosofi ini, menurutnya, menjadi inti dari keberadaan guru yang bertugas menghilangkan ketidaktahuan dan memberikan cahaya pengetahuan.
Baca juga: Program zonasi baik tapi jumlah guru belum merata
Menag Nasaruddin juga menyentuh aspek moralitas guru yaitu kebijaksanaan dalam menghadapi kekurangan murid.
"Seorang guru yang bijak, tidak pernah menyalahkan anak didiknya. Orang yang suka menyalahkan anak didiknya bukan guru yang baik," ujar Menag.
Acara senam sehat tersebut juga dimeriahkan dengan undian berhadiah dan pertunjukan musik band dari siswa-siswi madrasah. Turut hadir jajaran eselon I dan II Kemenag, para guru, dan pegawai di lingkungan Kemenag.
Baca juga: Sebanyak 1.081 guru di Rejang Lebong terima tunjangan profesi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Guru adalah pahlawan tanpa nama. Guru populer di langit, sekalipun tidak populer di bumi," ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat.
Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa bahwa setiap orang, pada dasarnya adalah guru. Guru tidak hanya mengajar di ruang kelas, kata dia, tetapi juga membimbing keluarga, bahkan diri sendiri, menuju kehidupan yang lebih baik.
Baca juga: Kapolri akan pecat anggota jika terbukti minta uang di kasus guru honorer
"Kita semuanya adalah guru. Karena kita adalah obor yang diharapkan menerangi kegelapan," ucap Menag.
Menag Nasaruddin juga menjelaskan filosofi kata guru yang berasal dari bahasa Sanskerta. "Gu artinya kegelapan, Ru artinya obor. Jadi guru ialah obor yang mengusir kegelapan," kata Menag Nasaruddin.
Filosofi ini, menurutnya, menjadi inti dari keberadaan guru yang bertugas menghilangkan ketidaktahuan dan memberikan cahaya pengetahuan.
Baca juga: Program zonasi baik tapi jumlah guru belum merata
Menag Nasaruddin juga menyentuh aspek moralitas guru yaitu kebijaksanaan dalam menghadapi kekurangan murid.
"Seorang guru yang bijak, tidak pernah menyalahkan anak didiknya. Orang yang suka menyalahkan anak didiknya bukan guru yang baik," ujar Menag.
Acara senam sehat tersebut juga dimeriahkan dengan undian berhadiah dan pertunjukan musik band dari siswa-siswi madrasah. Turut hadir jajaran eselon I dan II Kemenag, para guru, dan pegawai di lingkungan Kemenag.
Baca juga: Sebanyak 1.081 guru di Rejang Lebong terima tunjangan profesi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024