Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan komitmen yang kuat dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah.
"Pada tahun ini kita fokus pembangunan infrastruktur pendidikan yang diarahkan untuk menjangkau daerah terpencil dan perbatasan, termasuk pembangunan unit sekolah baru dan revitalisasi sekolah yang telah ada, dan tahun 2025 kita juga masih fokus untuk membangun kembali sejumlah sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Rita Hastarita, di Pontianak, Rabu.
Rita mengungkapkan bahwa sebanyak 10 unit sekolah baru akan dibangun pada tahun depan. Pembangunan ini difokuskan pada kabupaten-kabupaten prioritas.
“Untuk tahun 2024 kami membangun 10 unit sekolah baru. Di Kabupaten Kubu Raya ada empat unit, di Kabupaten Sintang juga empat unit, serta masing-masing satu unit di Kabupaten Kapuas Hulu dan Sanggau,” tuturnya.
Pemprov Kalbar juga memastikan kelanjutan pembangunan 24 unit sekolah yang dimulai pada tahun sebelumnya. Upaya ini bertujuan untuk melengkapi fasilitas pendukung di sekolah-sekolah baru, sehingga dapat beroperasi secara optimal.
Selain membangun sekolah baru, sebanyak 40 sekolah yang mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat juga akan direhabilitasi. "Rehabilitasi ini penting untuk memastikan bahwa semua anak mendapatkan fasilitas belajar yang layak, terlepas dari lokasi geografisnya.
Langkah strategis ini sekaligus menegaskan capaian penting Dinas Pendidikan Kalbar, yaitu memastikan semua kecamatan memiliki SMA atau SMK.
"Tidak ada satu kecamatan pun di Kalimantan Barat yang tidak memiliki SMA atau SMK. Jumlah sekolah disesuaikan dengan kebutuhan populasi dan jumlah SMP pendukung di wilayah tersebut," kata dia.
Komitmen Pemprov Kalbar juga terlihat dari perhatian khusus pada daerah-daerah terisolasi, seperti Kepulauan Karimata di Kabupaten Kayong Utara dan Kecamatan Puring Kencana di Kapuas Hulu. Upaya ini memastikan bahwa anak-anak di wilayah perbatasan dan pedalaman dapat menikmati akses pendidikan yang sama dengan anak-anak di daerah perkotaan.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh anak di Kalimantan Barat memiliki kesempatan belajar yang setara. Tidak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan geografis," tegas Rita.
Dinas Pendidikan Kalbar menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan ini adalah langkah awal dalam membangun generasi muda yang terdidik, kompeten, dan berdaya saing. Upaya pemerataan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh pelosok daerah, sekaligus mendukung pertumbuhan sumber daya manusia yang unggul.
"Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus membangun dan merevitalisasi sekolah demi menciptakan akses pendidikan yang merata dan berkualitas. Anak-anak kita adalah masa depan Kalimantan Barat, dan mereka layak mendapatkan pendidikan terbaik," katanya.
Dengan langkah ini, Pemprov Kalbar optimistis dapat menjawab tantangan pemerataan pendidikan, memastikan bahwa setiap anak di Kalbar memiliki kesempatan yang setara untuk meraih mimpi melalui pendidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Pada tahun ini kita fokus pembangunan infrastruktur pendidikan yang diarahkan untuk menjangkau daerah terpencil dan perbatasan, termasuk pembangunan unit sekolah baru dan revitalisasi sekolah yang telah ada, dan tahun 2025 kita juga masih fokus untuk membangun kembali sejumlah sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Rita Hastarita, di Pontianak, Rabu.
Rita mengungkapkan bahwa sebanyak 10 unit sekolah baru akan dibangun pada tahun depan. Pembangunan ini difokuskan pada kabupaten-kabupaten prioritas.
“Untuk tahun 2024 kami membangun 10 unit sekolah baru. Di Kabupaten Kubu Raya ada empat unit, di Kabupaten Sintang juga empat unit, serta masing-masing satu unit di Kabupaten Kapuas Hulu dan Sanggau,” tuturnya.
Pemprov Kalbar juga memastikan kelanjutan pembangunan 24 unit sekolah yang dimulai pada tahun sebelumnya. Upaya ini bertujuan untuk melengkapi fasilitas pendukung di sekolah-sekolah baru, sehingga dapat beroperasi secara optimal.
Selain membangun sekolah baru, sebanyak 40 sekolah yang mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat juga akan direhabilitasi. "Rehabilitasi ini penting untuk memastikan bahwa semua anak mendapatkan fasilitas belajar yang layak, terlepas dari lokasi geografisnya.
Langkah strategis ini sekaligus menegaskan capaian penting Dinas Pendidikan Kalbar, yaitu memastikan semua kecamatan memiliki SMA atau SMK.
"Tidak ada satu kecamatan pun di Kalimantan Barat yang tidak memiliki SMA atau SMK. Jumlah sekolah disesuaikan dengan kebutuhan populasi dan jumlah SMP pendukung di wilayah tersebut," kata dia.
Komitmen Pemprov Kalbar juga terlihat dari perhatian khusus pada daerah-daerah terisolasi, seperti Kepulauan Karimata di Kabupaten Kayong Utara dan Kecamatan Puring Kencana di Kapuas Hulu. Upaya ini memastikan bahwa anak-anak di wilayah perbatasan dan pedalaman dapat menikmati akses pendidikan yang sama dengan anak-anak di daerah perkotaan.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh anak di Kalimantan Barat memiliki kesempatan belajar yang setara. Tidak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan geografis," tegas Rita.
Dinas Pendidikan Kalbar menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan ini adalah langkah awal dalam membangun generasi muda yang terdidik, kompeten, dan berdaya saing. Upaya pemerataan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh pelosok daerah, sekaligus mendukung pertumbuhan sumber daya manusia yang unggul.
"Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus membangun dan merevitalisasi sekolah demi menciptakan akses pendidikan yang merata dan berkualitas. Anak-anak kita adalah masa depan Kalimantan Barat, dan mereka layak mendapatkan pendidikan terbaik," katanya.
Dengan langkah ini, Pemprov Kalbar optimistis dapat menjawab tantangan pemerataan pendidikan, memastikan bahwa setiap anak di Kalbar memiliki kesempatan yang setara untuk meraih mimpi melalui pendidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024