Pengawasan keselamatan penerbangan
berlisensi di Libya menimbulkan keprihatinan serius. Tetapi Uni Eropa
memutuskan tidak menempatkan mereka dalam daftar hitam setelah otoritas
penerbangan sipil Libya mengadopsi pembatasan mereka sendiri.
"Meskipun demikian, pelaksanaan langkah-langkah yang diputuskan pemerintah Libya tetap tunduk pada pemantauan ketat," kata Badan Eksekutif Uni Eropa.
"Meskipun demikian, pelaksanaan langkah-langkah yang diputuskan pemerintah Libya tetap tunduk pada pemantauan ketat," kata Badan Eksekutif Uni Eropa.
Menurut
AFP, pada Libya, setelah berkonsultasi dengan para pejabat Uni Eropa,
memutuskan melarang pesawat terbang maskapai penerbangannya terbang ke
Uni Eropa sampai setidaknya 22 November.
Daftar
keselamatan udara terbaru Eropa mencakup 279 maskapai penerbangan dari
21 negara, mulai dari Afghanistan ke Republik Demokratik Kongo,
Indonesia, Filipina dan Zambia.
Perusahaan penerbangan Venezuela ditambahkan ke dalam daftar hitam maskapai penerbangan karena catatan sering mengalami kecelakaan.
Pernyataan
Komisi Eropa tentang Conviasa adalah: dilarang "karena alasan demi
keamanan akibat banyak kecelakaan berdasarkan pengecekan di
bandara-bandara Uni Eropa.
Uni Eropa juga meninjau catatan keselamatan penerbangan dari dua operator penerbanganlain Venezuela, Latinoamerica Estellar dan Aerotuy. Tetapi memutuskan menempatkan mereka di bawah peningkatan pemantauan, bukan memaksakan pembatasan.
Di Caracas, pemerintah Presiden Hugo Chavez, cepat menolak tindakan Uni Eropa itu dan menyebutnya "sama sekali tak proporsional."
Dalam satu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengancam Brussels dengan tindakan timbal balik untuk mempertahankan kepentingannya ... dan gengsi dari maskapai ini.
Uni Eropa juga meninjau catatan keselamatan penerbangan dari dua operator penerbanganlain Venezuela, Latinoamerica Estellar dan Aerotuy. Tetapi memutuskan menempatkan mereka di bawah peningkatan pemantauan, bukan memaksakan pembatasan.
Di Caracas, pemerintah Presiden Hugo Chavez, cepat menolak tindakan Uni Eropa itu dan menyebutnya "sama sekali tak proporsional."
Dalam satu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengancam Brussels dengan tindakan timbal balik untuk mempertahankan kepentingannya ... dan gengsi dari maskapai ini.