Pontianak (ANTARA Kalbar) - Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pontianak dan Kalimantan Barat menyatakan, dalam waktu dekat akan memanggil pihak PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat terkait pemadaman listrik yang sudah tidak terjadwal sehingga merugikan banyak pihak.
"Pekan depan kami akan memanggil PLN, terkait semakin buruknya kinerja PLN dalam sebulan terakhir," kata Anggota Komisi C DPRD Kalbar Andi Aswad di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan, Komisi C DPRD Kalbar juga mengagendakan memanggil Pertamina dan dinas terkait, masalah listrik dan ketersediaan bahan bakar minyak untuk Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam beberapa pekan terakhir pemadaman listrik di Kota Pontianak dan sekitarnya sudah tidak terjadwal lagi, bahkan dalam sehari bisa lebih dari tiga kali padam.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Pontianak Pramono Tripambudi juga menyatakan, dalam waktu dekat akan memanggil pihak PLN Cabang setempat terkait pemadaman listrik yang terkesan tidak terjadwal dalam beberapa pekan terakhir.
"Kami sudah mengagendakan untuk memanggil pihak PLN Cabang Pontianak terkait pemadaman yang sudah tidak terjadwal sehingga mengganggu aktivitas masyarakat Kota Pontianak," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam beberapa terakhir pemadaman listrik yang dilakukan oleh pihak PLN sudah cukup kelewatan. "Bahkan dalam sehari bisa tiga kali padam dengan waktu yang cukup panjang yakni satu jam hingga dua jam sehingga berdampak negatif bagi pelaku usaha yang ada di Pontianak," ujarnya.
Menurut Ketua Komisi C DPRD Kota Pontianak, sudah sewajarnya masyarakat Pontianak kecewa dan protes atas masih buruknya kinerja PLN dalam memberikan pelayannya pada konsumen.
Sebelumnya, Manajer Teknik PLN Wilayah Kalbar, Andreas Heru Sumaryanto mengajukan ekstra sewa untuk mesin pembangkit dengan kapasitas 20 MW guna mengantisipasi Ramadhan dan Lebaran serta memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Menurut dia, pengadaan mesin sewa 20 MW itu di luar program reguler menjelang Ramadhan dan Lebaran sebesar 35 MW yang juga ditargetkan selesai pada Juni dan Agustus.
"Jadi, total akan ada tambahan 55 MW di Kalbar menjelang Ramadhan dan Lebaran," ujar Andreas Heru.
(A057)
