Banda Aceh (ANTARA) - Puluhan personel TNI Kodim 0106/Aceh Tengah membantu masyarakat membersihkan sisa material dampak banjir bandang yang melanda Desa Atu Singkih, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah.
Dandim 0106/Aceh Tengah Letkol Inf Kurniawan Agung Sancoyo dalam keterangannya diterima di Banda Aceh, Jumat, mengatakan banjir terjadi dipicu hujan lebat yang mengguyur wilayah dataran tinggi Gayo itu dalam sepekan terakhir.
"Menyebabkan sebanyak 15 rumah warga di Kampung Atu Singkih, Rusip Antara terdampak bencana banjir bandang, namun saat ini telah dibersihkan, dan masyarakat telah kembali menempati rumah masing-masing,” ujarnya.
Aksi ini dilakukan usai dirinya melaporkan peristiwa bencana ini kepada Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Niko Fahrizal, yang langsung sigap memerintahkan Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran mengerahkan personel TNI membantu masyarakat terdampak bencana, salah satunya jajaran Kodim Aceh Tengah.
Ia menjelaskan selain prajurit TNI Kodim Aceh Tengah, aksi pembersihan material banjir pada Kamis (3/10) itu juga dibantu sejumlah unsur lain seperti Babinkamtibmas, Damkar, FKPPI, BPBD, pelajar SMA Negeri 19 dan masyarakat setempat.
Lintas unsur bersama-sama gotong-royong membersihkan material seperti luapan lumpur serta puing - puing kayu baik di dalam rumah pendudukan dan pekarangan rumah.
"Karya bakti turut dikerahkan satu unit mobil damkar, dan satu unit alat berat excavator milik BPBD Aceh Tengah untuk penormalan sungai agar air mengalir lancar," ujarnya.
Kondisi terakhir pasca banjir bandang ini, jalan menuju Takengon-Pameue sudah bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, sementara jaringan listrik saat ini belum normal akibat kabel putus, dan masih dalam perbaikan pihak PLN.
Dandim juga mengimbau masyarakat di wilayah Aceh Tengah agar tetap waspada mengantisipasi kondisi musim pancaroba, yakni cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang yang diperkirakan masih berlanjut.
“Potensi fenomena alam dapat menimbulkan bencana banjir bandang tersebut, salah satunya disebabkan berubahnya fungsi hutan menjadi perkebunan warga, sehingga tanah tidak dapat menahan air apabila terjadi hujan dengan intensitasnya tinggi,” katanya.
Menurutnya perlu adanya penanganan yang serius dan bersifat jangka panjang baik dari pihak Pemkab Aceh Tengah bersama unsur terkait, untuk mencegah terjadinya banjir bandang dan tanah longsor terutama pada saat memasuki musim penghujan.
"Seperti melestarikan alam penghijauan hutan gundul, begitupun infrastruktur pengaman tebing dan tanggul serta sedimentasi sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kecamatan Rusip Antara menjadi perhatian serius mencegah terjadi banjir bandang dan tanah longsor,” ujarnya.