Pontianak (ANTARA Kalbar) - Sebagian besar warga Kecamatan Pontianak Utara menyatakan kekecewaannya dengan harga berbagai bahan kebutuhan pokok di pasar murah di halaman kantor camat setempat, Selasa, karena selisihnya hanya Rp1.000 hingga Rp2.000 setiap kilogramnya dari harga pasar.
"Selisih harga yang hanya Rp1.000 hingga Rp2.000 untuk berbagai bahan kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah tidak sebanding dengan ongkos transportasi menuju lokasi pasar murah, dan waktu saya yang habis hingga setengah hari untuk antre membeli berbagai bahan kebutuhan pokok itu," kata Maya Sopa, salah seorang warga Kelurahan Sintan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara.
Ia menjelaskan dirinya mendapat tiga kupon, yakni untuk pembelian minyak goreng, gula pasir dan beras, untuk masing-masing kupon mendapat jatah dua kilogram, berarti enam kilogram untuk tiga kebutuhan pokok itu, kalau dikalikan Rp1.000/kilogram, artinya hanya selirih Rp6.000 dari harga pasar.
"Kalau hanya selisih Rp6.000, untuk ongkos saya saja tidak cukup, belum lagi rugi waktu dan harus antre untuk mendapatkan tiga kebutuhan pokok tersebut," kata ibu tiga anak tersebut.
Hal senada juga diakui Fatimah (66) salah seorang warga Gang Teluk Betung, Kelurahan Siantan Hilir menyatakan, kekecewaannya terhadap harga berbagai kebutuhan pokok yang di tawarkan pasar murah yang digelar di halaman Kantor Camat Utara.
"Meskipun kami cukup terbantu dengan digelarnya pasar murah oleh Pemkot Pontianak, tetapi selisih harganya tidak begitu jauh," ujarnya.
Adapun harga empat kebutuhan pokok yang dijual pada pasar murah itu lebih murah sekitar Rp1.000/kilogram hingga Rp2.000/kilogram, seperti gula pasir dijual Rp10.000/kilogram, sementara di pasar Rp11.000/kilogram, minyak goreng Rp8.500/kilogram, di pasar Rp11.000/kilogram, begitu juga susu dan beras yang harga jualnya lebih murah Rp1.000/kaleng/kilogramnya.
(A057)
Harga Barang di Pasar Murah Kecewakan Warga
Selasa, 7 Agustus 2012 12:28 WIB
Kalau hanya selisih Rp6.000, untuk ongkos saya saja tidak cukup, belum lagi rugi waktu dan harus antre untuk mendapatkan tiga kebutuhan pokok tersebut.