Pontianak (ANTARA Kalbar) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, M Zeet Hamdy Assovie membantah melakukan kampanye terselubung saat rapat koordinasi dengan kepala desa se-Kabupaten Sintang beberapa waktu lalu.
"Tidak ada itu, tapi di rapat koordinasi banyak yang bertanya tentang berbagai permasalahan di antaranya tentang roda pemerintahan," kata M Zeet Hamdy di Pontianak, Senin.
Selain itu, lanjut dia, juga tentang Peraturan Desa, Provinsi Kapuas Raya serta rencana pembangunan bandara.
"Lebih banyak ke masalah sifatnya administrasi," ujar dia.
Ia menambahkan, secara tegas sudah diatur bahwa PNS dilarang untuk berpolitik praktis.
"Sekda hanya menjalankan politik administrasi pemerintahan, bukan politik praktis," kata dia menegaskan.
Mengenai acara yang terkesan dadakan, ia membantahnya. Menurut dia, acara tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang dirancang sejak jauh hari.
"Sudah setahun yang lalu dirancang, oleh Biro Pemerintahan Pemprov. Kalau rakor gubernur tidak hadir, bisa diwakili wagub, atau sekda, atau asisten," katanya.
Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Andry H Wijaya menyesalkan kalau memang benar Sekda melakukan kampanye terselubung yang mengarah ke figur tertentu.
Menurut dia, ada sanksi sesuai pasal 4 angka 15 PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
"Sekda tidak konsisten. Sebagai panutan PNS, memberi contoh tidak baik, ini yang dikhawatirkan," kata Andry, politisi Partai Golkar itu.
Ia dalam waktu singkat akan berkoordinasi lintas partai setelah mengambil kesimpulan terkait hal tersebut.
Ketua Lembaga Studi Hukum dan Informasi Publik Sintang, Morjiri, Minggu (12/8), menyesalkan muatan kampanye politik yang disampaikan Sekretaris Daerah Kalimantan Barat MZ Hamdy Assovie dalam rapat kerja pemerintah desa/kelurahan Kabupaten Sintang pada Selasa (7/8).
(T011)
Sekda Kalbar Bantah Kampanye Terselubung
Senin, 13 Agustus 2012 14:52 WIB
Sekda tidak konsisten. Sebagai panutan PNS, memberi contoh tidak baik, ini yang dikhawatirkan.