Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kebutuhan kalori ideal dipandang sebagai salah satu penunjang kesehatan tubuh manusia, meski sumber-sumber bagi pemenuhan kalori tersebut termasuk mudah, yang sampai saat ini tak banyak dipahami masyarakat.
"Penting diketahui kalori sangat diperlukan untuk membentuk energi atau tenaga, dan kebutuhan kalori berbeda bagi setiap orang, tergantung pada berat badannya," kata dr Dyah pakar metabolisme kesehatan pada Divisi Metabolik Endokrin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Diwawancarai di kantornya (23/8) Dyah mengatakan rata-rata wanita per hari membutuhkan sekitar 1500 kalori dan pria 1700 kalori. Lalu, sekitar 60 persen kalori dalam tubuh, atau sekitar 1.000 kalori dihasilkan oleh Karbohidrat.
Karbohidrat itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni karbohidrat sederhana (mono sakarida) dan karbohidrat kompleks (poli sakarida), jelasnya.
Karbohidrat sederhana adalah jenis karbohidrat yang mudah atau cepat diserap oleh tubuh, seperti gula, permen, dan sirup, termasuk minuman soda, sedangkan karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang memerlukan waktu untuk bisa diserap oleh tubuh, seperti nasi, ubi, dan singkong
"Jadi, apabila kita memerlukan kalori yang cepat, kita bisa mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis, termasuk permen, sirup, dan minuman ringan. Namun apabila kita memerlukan kalori yang awet dalam tubuh, kita bisa mengkonsumsi nasi, umbi ataupun singkong," tutur dr Dyah.
Ia juga menjelaskan, gula adalah bagian dari kalori yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi, dan kebutuhan gula yang ideal bagi tubuh adalah 10 persen dari karbohidrat yang ada, atau sekitar 100 kalori per hari, setara dengan satu sampai dua sendok teh per hari.
Namun demikian, bagi orang-orang dengan aktivitas berat, pekerja luar ataupun atlit, konsumsi gula diperbolehkan hingga 30 persen dari kalori yang ada, atau sekitar 300 kalori per hari. Begitupun dengan orang yang sakit. Kebutuhan gulanya bisa ditingkatkan hingga 20 persen dari kalori yang ada, atau sekitar 200 kalori per hari.
Gula itu sendiri bisa diperoleh melalui konsumsi makanan dan minuman, termasuk minuman berorama rasa serta ¿soft drink¿ (minuman ringan). Jika seseorang sedang memerlukan gula secara cepat, maka konsumsi makanan dan minuman yang manis adalah sangat dianjurkan, karena gula dalam makanan dapat cepat diserap oleh tubuh.
Meski demikian, menurut dr. Dyah, mengkonsumsi gula secara berlebihan atau tidak terkontrol akan membawa dampak kurang baik bagi tubuh. Beberapa penyakit yang disebabkan konsumsi gula berlebih antara lain obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit di pembuluh darah seperti stroke.
Kelebihan kalori akan menyebabkan obesitas dan produksi insulin berlebih yang pada akhirnya menyebabkan diabetes serta penimbunan lemak. Penyebab kalori berlebih itu sendiri bukan hanya dari konsumsi minuman ringan, namun bisa juga dari aneka makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat, baik karbohidrat sederhana ataupun kompleks.
"Dengan demikian, apabila kita mengkonsumsi segala macam makanan ataupun minuman, termasuk minuman ringan, sepanjang kita mengetahui kebutuhan kalori tubuh kita serta mengetahui komposisinya, maka makanan dan minuman ini dipastikan tetap aman untuk dikonsumsi," kata dr. Dyah.
(E004)