Banjarmasin (ANTARA Kalbar)- Para petani di sentra perkebunan karet Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan sebulan terakhir ini mengeluh lantaran harga karet kian anjlok.
Seperti Penuturan Ketua RT 7 Desa Panggung Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan Mursidi, Senin harga karet berada pada titik terendah selama beberapa tahun terakhir ini.
Harga karet jenis lum, sekarang ini anjlok ke tingkat harga Rp4.000,- per kilogram,padahal harga nurmal minimal Rp10.000,- per kilogram.
Dengan harga semurah tersebut maka kian menyusahkan petani karet setempat disaat harga-harga kebutuhan pokok selama musim lebaran ini melambung.
"Bayangkan saja untuk memperoleh uang Rp15.000,- maka petani setidaknya menghasilkan empat kilogram karet jenis lum, padahal harga gula pasir saat musim lebaran mencapai Rp15.000,- per kilogram," kata Mursidi.
Kalau sehari petani hanya mampu menghasilkan empat kilogram karet, berarti dalam sehari tersebut hasilnya hanya bisa dibelikan untuk sekilogram gula pasir, padahal kebutuhan lain masih segudang, tambahnya lagi.
Apalagi sekarang ini lagi musim kemarau dimana pohon karet kering dan terjadi pergantian daun dari daun tua ke daun muda maka produksi latek karet saat di sadap sedikit sekali, sehingga menambah derita masyarakat setempat.
Oleh karena itu, ia berharap harga karet segeralah membaik, seperti setia kala minimal Rp10.000,- per kilogram, agar masyarakat menjadi lega.
Sebab, tambahnya, harga karet pernah membuat petani tersenyum, lantaran mencapai puncak Rp18.000,- per kilogram.
Ia juga meminta pemerintah segera turun tangan untuk mendongkrang harga karet tersebut, setidaknya mengatur tata niaaganya,sebab siapa tahu murahnya harga karet tersebut lantaran perbuatan spekulan yang mempermainkan harga guna memperoleh untung besar di kalangan pedagang.
(H005)
Petani Keluhkan Harga Karet Anjlok
Senin, 27 Agustus 2012 10:19 WIB