Ketapang (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Ketapang, H Farhan menegaskan kader Nahdlatul Ulama di Ketapang harus kompak. Ini Wabup sampaikan saat menghadiri pembukaan Pendidikan Dasar - Pendidikan Kader Penggerak NU (PD-PKPNU) Angkatan II yang diselenggarakan Pengurus Cabang NU (PCNU) Ketapang di Gedung Bintang 9 NU Ketapang, Kamis.
"Saya berharap kader-kader NU harus kompak dan jangan sampai terpecah belah," tegas Wabup saat menyampaikan kata sambutan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemkab Ketapang, Kamis.
Menurutnya, organisasi dibentuk pasti ada sasaran akhir dan ada filosopinya. Sehingga kekompakkan itu diperlukan dalam sebuah organisasi. "Jangan kita mudah dipecah belah," pesan Wabup.
Wabup berharap kader-kader NU Ketapang ke depan menjadi orang-orang yang terpilih. Sehingga dapat mewakili NU ketika ada di pemerintahan, dunia politik, pendidikan dan sebagainya.
"Ketika kita sudah kompak, mudah-mudahan organisasi ini betul-betul dapat kita bawa dalam kehidupan bermasyarakat. Sangat penting adalah amaliah NU harus tetap dijalankan tegak lurus dan tinggal disampaikan kepada masyarakat," ucap Wabup.
Wabup pun berpesan selama mengikuti kegiatan ini, kader-kader NU dari berbagai Kecamatan dapat menjaga kesehatan dan kekompakan. "Semoga kegiatan ini betul-betul bermanfaat bagi peserta, PCNU Ketapang dan masyarakat Ketapang yang kita cintai ini," harapnya.
Ketua PCNU Ketapang, Satuki Huddin menjelaskan dasar kegiatan yaitu amanah peraturan perkumpulan NU Nomor I tahun 2023 tentang sistem kaderisasi. Peraturan ini mengatur bagi pengurus NU dan pengurus Cabang NU untuk menyelenggarakan kaderisasi sesuai klasifikasi kelompoknya masing-masing.
"Kedua surat edaran PBNU pqda 25 Oktober 2023 yang menegaskan agar pengurus wilayah NU dan pengurus cabang NU dapat segera mempersiapkan perencanaan waktu. Serta lokasi perencanaannya dan menyampaikan permohonan penyelenggaraan kaderisasi kepada PBNU," jelas Satuki.
Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini yaitu membentuk militansi kader dan membangun solidaritas. Serta soliditas pengurus dan kader dalam menjalankan visi dan misi NU. "Selain itu juga sebagai ajang forum silaturahmi dan saling tukar menukar informasi," tutur Satuki.