Pontianak (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat bersama Bappeda serta sejumlah OPD dan Jamkrida Kalbar memberikan bantuan dan menjadi orang tua asuh untuk anak stunting di Kecamatan Sungai Kakap sebagai upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Kubu Raya.
"Hari ini kita sudah menjadi orang tua asuh bagi 38 anak stunting. Dimulai tadi pagi Dinas Perindag ESDM bersama Bapenda Kalbar kemudian dilanjutkan dengan BPSDM dan Jamkrida dan saat ini Bappeda sebagai orang tua asuh yang nantinya akan mendampingi 38 anak asuh stunting untuk tiga bulan ke depan" kata Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat Windy Harisson di Sungai Kakap, Senin.
Windy menjelaskan, bantuan yang diberikan memang dibutuhkan dalam rangka pencegahan stunting.
"Kalaupun dia sudah stunting, bantuan itu sebagai intervensi dalam peningkatan berat badan dan tinggi badannya sesuai dengan umurnya. Kita berharap anak-anak yang sekarang ini bisa menjadi generasi emas 2045 yang tentunya berkualitas," tuturnya.
Dia menambahkan, setelah tiga bulan selesai perangkat daerah sebagai orang tua asuh stunting tentunya dipersilakan juga untuk memberikan bantuan kepada anak-anak stunting lainnya. TP PKK Kalbar sangat berterima kasih kepada seluruh anggota Korpri Provinsi Kalimantan Barat khususnya Dinas Perindag ESDM, Bapenda, BPSDM, Jamkrida dan Bappeda yang menjadi orang tua asuh anak stunting.
"Untuk itu maka diperlukan kesadaran bahwa kita harus bersama-sama memerangi stunting ini bahkan kita harus melaksanakan 'serbu posyandu' agar anak-anak kita bebas stunting," katanya.
Di tempat yang sama, Camat Sungai Kakap Junaidi mengatakan masalah stunting bukan lagi hanya menjadi fokus daerah, melainkan telah menjadi perhatian nasional yang ditunjukkan dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021.
"Keputusan ini menegaskan urgensi penanganan stunting sebagai isu serius yang harus ditangani oleh pemerintah Indonesia," tuturnya.
Junaidi menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi juga seluruh stakeholder pemerintahan. Di Kecamatan Sungai Kakap, dengan keberadaan empat puskesmas dengan 15 desa, mereka secara rutin diadakan lokakarya mini setiap bulan untuk membahas berbagai isu, tema utama yang dibahas adalah stunting.