Jakarta (ANTARA Kalbar) - Sebanyak 97.340 pencari kerja ditargetkan untuk dapat dilatih di Balai Latihan Kerja (BLK) di Pusat dan Daerah selama tahun 2012 untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka agar siap bekerja dan cepat diserap oleh pasar kerja dan industri.
"Kemenakertrans terus melakukan proses pelatihan, sertifikasi dan penempatan di balai latihan kerja dengan sasaran para pengangguran, pencari kerja dan masyarakat umum sehingga nantinya lulusan BLK langsung dapat terserap pasar kerja di daerah-daerah," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta, Minggu.
Menakertrans mengatakan keberadaan BLK-BLK di pusat dan daerah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi para pencari kerja karena program pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan industri.
Muhaimin menambahkan program pelatihan berbasis kompetensi di BLK-BLK ditujukan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan produktif untuk mengurangi pengangguran terutama di daerah-daerah yang tingkat penganggurannya masih tinggi.
"Pola pelatihan di BLK-BLK milik pemda akan ditekankan pada jenis pelatihan sesuai yang dibutuhkan di daerah masing-masing. Seperti pelatihan keterampilan kejuruan otomotif, las, bangunan kayu dan batu, elektonik, komputer, teknologi informasi, menjahit, kerajinan tangan, pertanian dan perkebunan, serta lainnya," kata Muhaimin.
Namun Muhaimin mengakui belum semua BLK di daerah-daerah memiliki kualitas dan kapasitas pelatihan dan instruktur yang memadai dan masih banyak Balai-balai latihan kerja UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah) milik Pemda yang memerlukan pembenahan menyeluruh.
Oleh karena itu, revitalisasi BLK-BLK di seluruh daerah diprioritaskan Kemnakertrans dengan jalan mempererat kerjasama dengan pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang selama ini mengelola BLK di daerahnya.
"Pembenahan BLK-BLK milik pemda terus dilakukan meskipun terkendala terbatasnya anggaran. Pembenahan ini harus mengikuti standar atau berpatokan pada 13 BLK UPT Pusat milik Kemnakertrans yang kondisinya sudah sangat baik. BLK-BLK milik Kemnakertrans harus menjadi model percontohan bagi pembenahan BLK-BLK pemda," kata Muhaimin.
Muhaimin mengatakan untuk membenahi BLK, diperlukan keterlibatan lebih jauh dari pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur, peralatan dan instruktur di BLK di daerah-daerah melalui APBD yang dibakukan dalam regulasi dalam bentuk peraturan daerah (perda).
"Dibutuhkan komitmen dan perhatian khusus dari pimpinan pemda terhadap pembangunan sektor ketenagakerjaan. Pimpinan Pemda harus mengembangkan dan menepatkan Instruktur andal di BLK. Pengelolaan BLK harus dilakukan oleh orang-orang yang profesional sehingga dapat menghasilkan tenaga kerja yang punya kemampuan khusus di bidangnya masing-masing," kata Muhaimin.
Berdasarkan data Kemnakertrans saat ini terdapat 13 BLK UPTP (Unit Pelayanan Teknis Pusat ) milik Kemnakertrans dan 253 BLK UPTD milik pemda Provinsi atau Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia.
Sebanyak 252 BLK Unit Pelaksana teknis daerah (UPTD) yang dikelola Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia sebagian besar kondisi infrastruktur, dan fasilitasnya kurang memadai.
Dari 252 buah BLK milik pemda tersebut, hanya 10 persen yang memiliki kondisi infrastruktur dan fasilitas yang baik, 49 persen lainnya dalam kondisi sedang dan 41 persen kondisinya dikategorikan buruk.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pada tahun 2012 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi memprioritaskan revitalisasi terhadap 22 Balai Latihan Kerja (BLK) Unit Pelaksana teknis daerah (UPTD) milik Pemda tingkat Provinsi di seluruh Indonesia agar kondisinya layak.
(A043)
97.340 Pekerja Dilatih di BLK Selama 2012
Minggu, 2 September 2012 22:18 WIB