Pontianak (ANTARA Kalbar) - Guru Besar Bidang Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura, Prof Dr Eddy Suratman mengatakan, jawaban kandidat Gubernur - Wakil Gubernur Kalimantan Barat saat debat terbuka di Hotel Aston Pontianak terkesan masih normatif.
"Masih normatif, dan perlu dijabarkan segera setelah terpilih," kata Eddy Suratman di Pontianak, Jumat.
Eddy Suratman menjadi salah satu panelis dalam debat terbuka yang digelar KPU Provinsi Kalbar dan disiarkan langsung di Metro TV itu.
Ia menanyakan, tentang upaya mendorong pertumbuhan ekonomi serta perbaikan infrastruktur Kalbar, termasuk di wilayah perbatasan. "Secara ekonomi, Kalbar tidak bisa dibilang buruk. Pendapatan meningkat," kata Eddy Suratman.
Sementara peneliti senior di LIPI, Siti Zuhro menanyakan, tentang komitmen terhadap penyediaan air bersih bagi penduduk di Kalbar, mengingat akses yang dimiliki rakyat masih 15 persen.
Siti Zuhro mengatakan, secara umum jawaban dari masing-masing kandidat belum maksimal.
Menurut dia, di era desentralisasi, kerja sama antardaerah menjadi sangat penting. "Konsolidasi dan sinergi antardaerah dibutuhkan. Sehingga perlu ada terobosan," kata dia.
Ia juga menilai, belum ada tekad utuh dari pemerintah provinsi, kabupaten maupun kota yang ada di satu wilayah dalam mengatasi beragam kesemrawutan itu.
"Akibatnya, salah satu dampaknya adalah ke akses air bersih bagi warga," ujar Siti Zuhro.
Terkait hal itu, lanjut dia, pemerintah provinsi sebagai wakil pemerintah nasional tugas pokok dan fungsi adalah melakukan koordinasi, pengawasan dan bimbingan.
Kandidat Gubernur Cornelis mengatakan, secara umum kegiatan debat terbuka itu bagus bagi masing-masing peserta.
"Setidaknya, Kalbar ikut dipromosikan karena ini sifatnya nasional," kata Cornelis yang tetap berpasangan dengan Christiandy Sanjaya.
(T011)
Panelis : Jawaban Kandidat Cagub Pilkada Kalbar Masih Normatif
Jumat, 14 September 2012 7:31 WIB