Jakarta (ANTARA Kalbar) - Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, menyatakan lembaga yang dipimpinnya ingin menjadi bank solusi yang bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menghilangkan kemiskinan ekstrim di berbagai belahan dunia.
"Ketika saya mengatakan kami akan menjadi bank solusi, saya tidak bermaksud bahwa kami memiliki solusi yang siap pakai untuk setiap persoalan pembangunan," kata Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia menuturkan bahwa pelajaran yang diambil dari beberapa dekade melakukan karya di berbagai bidang pembangunan adalah solusi dari permasalahan sosio-ekonomi kerap terletak di berbagai individu dan komunitas yang menemui tantangan tersebut.
Oleh karena itu, ujar dia, lembaga Bank Dunia dan berbagai pemangku kepentingan yang terkait dalam mengatasi persoalan kemiskinan juga harus mendengar dan bertindak berdasarkan masukan dari individu dan komunitas.
Presiden Bank Dunia menyebutkan institusi yang dipimpinnya akan lebih berfokus untuk menjadi sarana yang menghubungkan, mempertemukan, dan melancarkan pertukaran pengetahuan antarberbagai pihak.
Kim juga mengatakan bahwa kondisi ekonomi dan finansial yang tidak stabil di Eropa terus mengancam pertumbuhan dan tingkat lapangan pekerjaan di berbagai negara berkembang.
Selain itu, dia menyoroti lonjakan kenaikan harga bahan pangan juga sangat membebani beban anggaran kaum miskin serta banyak negara di kawasan Timur Tengah yang sedang mengalami masa transisi.
Dalam situasi global yang penuh tantangan ini, Kim mengingatkan bahwa dukungan terhadap pembangunan dapat memudar karena negara juga harus menghadapi beragam prioritas lainnya. Akan tetapi, dia menekankan masih terdapat lebih dari satu miliar orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Namun, Presiden Bank Dunia juga mengemukakan tentang berbagai kemajuan di bidang pembangunan yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir.
"Selama dekade terakhir, sekitar 50 negara berkembang, yang menjadi tempat tinggal lebih dari empat miliar orang, telah terjadi peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto) rata-rata lima persen per tahun. Karena pertumbuhan ini, tingkat kemiskinan pada tahun 2015 telah berkurang lebih cepat dari sebelumnya menjadi separuh dari tingkat kemiskinan pada tahun 1990," katanya.
(M040)