Jakarta (ANTARA Kalbar) - Produsen alat terapi pembasmi kanker Edwar Tech merintis kerja sama dengan Pusat Kanker (Cancer Center) Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
Rintisan itu, kata pimpinan Edwar Tech, Dr Warsito P Taruno di Jakarta, Rabu, terjadi saat dirinya bertemu dengan Rektor Unhas Prof Idrus A. Paturusi di sela-sela seminar nasional mengenai inovasi, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (5/11).
Menurut Warsito, rintisan itu menambah deretan kerja sama yang sudah dilakukan Edwar Tech dengan berbagai kalangan akademis dan rumah sakit, baik di dalam maupun di luar negeri.
Ia optimistis bila kerja sama ini semakin meluas, maka upaya penangangan kanker yang masih menjadi salah satu penyakit pembunuh teratas tersebut bisa semakin baik.
"Doakan saja, semoga upaya penanganan kanker dengan metode yang jauh lebih aman dan lebih murah bisa semakin mendapatkan pengakuan dari semua pihak sehingga niatan kita untuk memberikan sumbangsih teknologi bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat semakin mudah terwujud," katanya.
Dikemukakannya bahwa hasil perbincangan sementara dengan rektor Unhas tersebut menyebutkan bahwa pada tahap awal pihak FK Unhas akan mengadakan seminar menyangkut metodologi dan penanganan kanker yang sudah dilakukan Edwar Tech.
"Insya Allah, saya akan bicara di depan tak kurang dari 100 dokter ahli kanker atau onkologi yang diundang FK Unhas," kata Warsito P Taruno.
Sementara itu, Idrus A Paturusi mengatakan bahwa pihaknya ingin adanya kerja sama penanganan masalah kanker ini untuk wilayah Sulsel atau Indonesia Timur dengan Dr Warsito.
"Karena yang saya dengar sudah berhasil menemukan alat pengendali kanker. Sebab, untuk Indonesia saat ini baru ada satu pusat kanker yaitu di RS Dharmais, Jakarta," katanya.
Menurut Idrus, FK Unhas saat ini sudah mendirikan pusat penelitian dan penanganan kanker yang berada di RS Unhas.
Pusat Kanker atau Cancer Center tersebut didirikan dengan maksud mendekatkan penanganan pasien-pasien kanker dari wilayah Indonesia Timur.
"Harapannya, dengan kerja sama itu, kita bisa tangani pasien kanker lebih baik lagi sehingga mereka bisa mendapatkan kesembuhan," kata Idrus yang juga dokter ahli spesialis bedah tersebut.
(A035)