Pangkalan Nijrab, Afghanistan (ANTARA Kalbar/AFP) - Prancis akan mengakhiri misi tempurnya di Afghanistan pada Selasa, dengan mulai menarik pasukannya dari provinsi timurlaut Kabul sebagai bagian dari pemulangan dipercepat dari negara luluh lantak akibat perang itu.
Paris mengatakan semua serdadu tempur akan meninggalkan Afghanistan pada bulan depan, dua tahun sebelum negara sekutu penyumbang personilnya kepada Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO, yang berkuatan 100.000 tentara dipimpin Amerika Serikat, meninggalkan negara itu.
Sekitar 1.500 tentara Prancis akan tetap berada di negara itu pada tahun 2013 untuk menangani pemulangan peralatan dan melatih tentara Afghanistan untuk mengambil alih tanggung jawab saat semua pasukan NATO meninggalkan negara itu tahun 2014.
Prancis bergabung dalam koalisi NATO akhir tahun 2001 setelah serangan 11 September terhadap Amerika Serikat, untuk menggulingkan pemerintah Taliban yang menampung Osama bin Laden dan jaringan Al Qaida yang dipimpinnya.
Tetapi kendatipun 11 tahun perang, aksi gerilyawan Taliban dapat menimbulkan perang saudara atau Taliban kembali berkuasa di Afghanistan setelah tahun 2014.
Seorang koresponden AFP melihat 400 serdadu yang dikerahkan di Provinsi Kapisa mulai meninggalkan Nijrab, pangkalan teakhir Prancis di luar Kabul pada pukul 10.000 waktu setempat (12.30WIB) setelah satu upacara pemberangkatan.
Prancis kehilangan 88 tentara di Afghanistan dan merupakan penyumbang pasukan terbesar kelima pada ISAF, setelah Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Italia.
(H-RN)
Akhiri Misi di Afghanistan, Prancis Mulai Tarik Pasukan
Selasa, 20 November 2012 17:17 WIB