Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia mencatat terjadi pelambatan dalam pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat pada Triwulan ke-IV 2012 terutama disebabkan kinerja ekspor yang dipengaruhi kondisi ekonomi global.
Pontianak, Selasa mengatakan, perekonomian Kalbar pada Triwulan IV 2012 tumbuh 5,39 persen (year on year).
"Dibandingkan Triwulan III 2012 yakni sebesar 6,2 persen dan Triwulan IV 2011 6,5 persen, menunjukkan pelambatan," ujar dia.
Menurut dia, kondisi itu dipengaruhi oleh pelambatan konsumsi pemerintah dan melemahnya kinerja ekspor.
Sedangkan penggerak utama perekonomian sangat dipengaruhi konsumsi dalam negeri dengan pangsa hingga 98,45 persen.
Namun, ia menambahkan, terdapat indikasi masyarakat mengurangi konsumsi.
"Konsumsi BBM tumbuh lebih lambat. Keyakinan masyarakat terhadap pendapatan enam bulan yang akan datang, juga cenderung melemah," ujar dia.
Ekspor utama Kalbar yakni karet dan CPO berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi setempat.
"Kalbar masih terkena dampak dari ekonomi global, terutama karet dan CPO," kata Purjoko.
Meski volume ekspor melambat 20,02 persen menjadi 4,22 juta ton dibandingkan Triwulan IV 2011, namun perlahan menunjukkan pemulihan.
Ia melanjutkan, hal itu dipengaruhi oleh perubahan kebijakan pemerintah terkait pengetatan ekspor hasil tambang tertentu.
"Dulu, hasil tambang meski masih berupa bahan mentah, dapat diekspor langsung ke luar negeri. Dengan adanya aturan itu, industri hilir tambang dalam negeri dapat tumbuh," kata Purjoko.
Ia yakin kalau hilirisasi juga terjadi di sektor industri CPO dan karet, akan memberi nilai tambah lebih tinggi bagi ekonomi Kalbar.
"Tetapi hilirisasi industri masih terkendala infrastruktur, biaya logistik yang tinggi, serta rendahnya pasokan energi," kata Purjoko.
(T011)
(T.T011/B/E008/E008) 26-02-2013 17:17:25