Sambas (Antara Kalbar) - Harga komoditas karet di Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, anjlok dari Rp15 ribu/kilogram menjadi Rp6 ribu hingga Rp7 ribu/ kilogram.
"Dengan harga Rp7 ribu/kilogram, penghasilan saya yang biasanya Rp100 ribu/ hari, kini tinggal Rp49 ribu/ hari," kata Parida salah seorang petani karet di Desa Pimpinan, Kecamatan Teluk Keramat, Rabu.
Menurut dia, akibat anjloknya harga karet membuat kehidupannya semakin serba sulit, karena harus menghidupi dua anaknya.
"Dengan penghasilan sebesar Rp49 ribu/hari, ditambah harga berbagai kebutuhan pokok yang serba mahal pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BMM) bersubsidi, sangat berat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Parida.
Hal senada juga diakui oleh Suhartik. "Dengan penghasilan sekarang saya harus belanja harian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Parida dan Suhartik sama-sama berharap harga karet kembali normal agar penghasilan petani karet di Sambas kembali seperti sebelumnya.
"Dengan penghasilan sekarang, kami harus berhemat-hemat agar dapur tetap berasap (tetap bisa makan)," ungkap parida.
Selain itu, petani karet di Desa Pimpinan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa pinjam atau mengutang ke pemilik toko karena hasil panen karet tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
(A057/N005)