Jakarta (Antara Kalbar) - Partai Hanura dan Gerindra memperoleh tingkat elektabilitas yang lumayan dalam hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) dari 1.230 responden di 33 provinsi di Indonesia.
"Dua partai pendatang baru Pemilu 2009 itu memperoleh elektabilitas lumayan baik, karena dua partai ini dipersepsikan publik sebagai partai bersih atau partai dengan kader yang jarang terlibat kasus korupsi," kata Manajer Statistik LSN Gema Nusantara dalam paparan hasil surveinya di salah satu hotel di kawasan Matraman Raya, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan elektabilitas dua partai itu berada di posisi lima besar. Gerindra di urutan ketiga yang didukung oleh 13,9 persen responden dan Hanura di posisi keempat melalui pilihan responden sebanyak 6,9 persen.
Sementara itu, di posisi pertama dan kedua diisi oleh Partai Golkar melalui 19,7 persen serta PDI P dengan 18,3 persen.
"Jika pemilu dilaksanakan pada saat survei itu dilakukan, maka Partai Golkar dan PDI Perjuangan akan bersaing ketat untuk menjadi pemenang," ucap Gema.
Partai Demokrat sebagai partai berkuasa justru terjerembab ke posisi lima dengan raihan 6,1 persen suara responden.
PKS juga harus puas berada di urutan 10 dengan perolehan dukungan responden sebesar 3,8 persen.
LSN meyakini bahwa kecilnya dukungan responden terhadap PD dan PKS adalah karena keterlibatan tokoh dua partai tersebut dalam kasus korupsi.
Selain itu, pemberitaan dari media memberi andil yang sangat besar dalam pencitraan partai di depan publik.
Survei LSN tersebut dilakukan pada 1-10 Mei 2013 dengan populasi WNI berumur minimal 17 tahun terdiri dari masing-masing 50 persen laki-laki dan perempuan.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.
Berikut ini data lengkap mengenai urutan partai berdasar hasil jajak pendapat LSN:
1. Partai Golkar 19,7 persen
2. PDI Perjuangan 18,3 persen
3. Partai Gerindra 13,9 persen
4. Partai Hanura 6,9 persen
5. Partai Demokrat 6,1 persen
6. PKB 4,8 persen
7. Partai Nasdem 4,6 persen
8. PPP 4,3 persen
9. PAN 3,8 persen
10. PKS 3,8 persen
11. PBB 1,4 persen
12. PKPI Indonesia 0,5 persen
13. Tidak memilih partai manapun 11,9 persen