Jakarta (Antara Kalbar) - Ibu Ani Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Selasa, menyerahkan gaji ke-13 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada 66 guru Sekolah Dasar berdedikasi di daerah khusus dan 33 guru pendidikan khusus berdedikasi tingkat nasional 2013.
Penyerahan gaji ke-13 itu dilakukan oleh Ibu Ani dalam acara silaturahim tahunan dengan para guru berdedikasi dari seluruh Indonesia yang merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-68 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Keempat perwakilan guru yang menerima buah tangan itu secara simbolis adalah dua wakil guru daerah khusus yaitu Nurhayati Abdullah A. Ma dari SDN Gorua Kabupaten Pulau Morotai Maluku Utara dan Abd. Rachman, S.Pd dari SDN Kokop I Kabupaten Bangkalan Jawa Timur serta dua wakil guru pendidikan khusus yaitu Nurjani, S.Pd dari SLB-B Dharma Asih Kota Pontianak Kalimantan Barat dan Dra. Lifya dari SLB Wacana Asih Kota Padang Sumatera Barat.
Gaji ke-13 Presiden itu merupakan bagian dari buah tangan yang diserahkan Ibu Negara kepada para guru berdedikasi itu.
Buah tangan untuk masing-masing guru itu terdiri atas antara lain tabungan senilai Rp1 juta yang diambil dari gaji ke-13 Presiden Yudhoyono, tabungan Rp5 juta dari BRI, tabungan Rp3 juta dari Bank Mandiri, tabungan Rp2,5 juta dari Bank Jawa Barat, dan bantuan Rp500 ribu dari Kadin.
Para guru tersebut juga menerima beragam buku, cinderamata dari Dekranas dan Istana serta peralatan mengajar dari Jamsostek.
"Bapak-bapak dan ibu-ibu adalah tamu mulia saya," kata Ibu Ani Yudhoyono yang mengatakan bahwa acara tersebut sudah dilakukan sejak tahun 1972.
Ia juga menyampaikan harapannya agar acara tersebut dapat terus dilakukan sekalipun pemerintahan berganti.
Guru daerah khusus adalah para guru yang bertugas di daerah-daerah terpencil di Indonesia, yang acapkali bahkan belum tersentuh modernisasi.
"Gurdasus (guru daerah khusus) adalah kumpulan orang-orang mulia yang mengajar kemuliaan kepada generasi muda," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh.
Ia juga menyebut guru daerah khusus sebagai bagian dari sabuk pengaman keutuhan bangsa.
Sementara itu guru pendidikan khusus adalah guru yang mengajar anak-anak berkebutuhan khusus.
Para guru terpilih itu sebelumnya juga ikut hadir di Gedung MPR/DPR Senayan untuk mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 16 Agustus, mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka pada 17 Agustus dan acara silaturahim bersama Presiden Yudhoyono pada 18 Agustus.
Pada kesempatan itu dua guru yang menyampaikan kesan dan pesannya yaitu Petrus Singale SD GMIT Sinai Kabupaten Kepulauan Sitari Sulawesi Utara dan Nelini Yanti SLB BC Markus Kota Medan Sumatera Utara mengemukakan kebahagiaannya dapat bertemu Ibu Ani Yudhoyono serta mengikuti rangkaian peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta.
Mereka juga menyampaikan harapannya agar Ibu Ani dapat berkunjung ke sekolah-sekolah mereka.
(Z. Abdullah)