Jakarta (Antara Kalbar) - Center for Religious Cross-Culture Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan jumlah pemeluk Islam pada kelompok muda atau usia dibawah 30 tahun mengalami penurunan pada 2010 jika dibandingkan pada 2000.
"Penurunan terjadi kelompok muda khususnya usia dibawah 10 tahun. Penurunan yang terjadi sebanyak satu persen," ujar peneliti dari Center for Religious Cross-Culture Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Indiyanto di Jakarta, Rabu.
Data yang diambil berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2000 dan 2010.
"Namun penurunan hanya terjadi pada kelompok usia muda."
Jika secara keseluruhan, pemeluk Islam bertambah 29 juta. Jumlah pemeluk Islam pada 2000 berjumlah 177,5 juta jiwa, meningkat menjadi 207,17 juta jiwa pada 2010.
Kondisi tersebut, berbanding dengan pemeluk Kristen yang meningkat pada kelompok usia muda. Kristen mengalami pertumbuhan 4,7 juta jiwa selama satu dasawarsa.
Sementara pemeluk Katolik mengalami kenaikan sebanyak 800.000 selama 10 tahun.
"Untuk Budha, Hindu, dan lainnya lebih didominasi kelompok usia tua."
Sementara Peneliti dari Institute of Southeast Asian Studies Evi Nurvidya Arifin mengatakan menurunnya pemeluk Islam kelompok usia muda disebabkan unsur fertilitas.
"Penduduk Muslim memang banyak, tapi jumlah kelahiran anak sedikit," kata Evi.
Evi menjelaskan angka kelahiran anak pada umat Kristiani sebanyak 3,4 anak, sedangkan Muslim hanya tiga anak.
"Hal itu yang menyebabkan pemeluk Kristen usia muda mengalami pertumbuhan lebih banyak," tukas Evi.
Sedangkan, angka kelahiran anak yang paling sedikit ada pada umat Budha, Hindu, Katolik dan lainnya.
Angka Kelahiran Anak Kristiani Lebih Tinggi Dari Muslim
Rabu, 5 Februari 2014 17:05 WIB