Pontianak (Antara Kalbar) - Seorang pasien Rumah Sakit Umum Santo Antonius (RSSA) Pontianak, Junaidi yang beralamat di Kompleks Perumahan Pondok Indah Lestari, tewas dengan mengikat lehernya sendiri menggunakan kain gorden di kamar perawatannya, Kamis (13/2).
Humas Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak, Ignatius Basno menjelaskan, di Pontianak, Kamis, kuat dugaan, pasien depresi karena terlalu lama mengidap penyakit berbahaya dan menular tersebut, sehingga mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri.
Dikatakan, korban menderita penyakit kronis dan baru tiga hari di rawat RSSA Pontianak, yang dirawat di Lantai empat ruang Xaverius kamar No. 327.
"Korban adalah pasien rujukan dari Jakarta. Korban sudah enam bulan dirawat di sana," ujarnya.
Humas RSSA Pontianak menyatakan, aksi nekad bunuh diri tersebut baru diketahui pihak rumah sakit sekitar pukul 05.00 WIB, oleh pejaga ruang perawatan yang sedang dinas.
Ignatius menambahkan, mayat korban bunuh diri tersebut sudah diambil pihak keluarga setelah terlebih dahulu disemayamkan di kamar mayat Santo Mikael RSSA Pontianak.
"Mayat korban bunuh diri itu dibawa ke yayasan kematian untuk selanjutnya prosesi pemakaman," katanya.
Dalam ruang korban dirawat terdapat dua pasien yang dirawat termasuk korban. Sementara keluarga korban hanya menjaga hingga pukul 22.00 WIB tadi malam, kata Humas RSSA Pontianak.
Saat ini kasus kematian korban bunuh diri tersebut ditangani pihak Polresta Pontianak.
(A057/E008)
Diduga Depresi, Pasien RSSA Pontianak Tewas Gantung Diri
Kamis, 13 Februari 2014 13:50 WIB