Sintang (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Kalimantan Barat kini mewaspadai kerawanan kejadian luar biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) menyusul meningkatnya kasus pasien penyakit tersebut pada minggu ke-12 dan minggu ke-13 tahun 2014.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Marcus Gatot Budi, dihubungi di Sintang, Rabu mengatakan, pihaknya sedang mewaspadai siklus lima tahunan kasus penyakit DBD pada tahun ini.
Kewaspadaan terhadap KLB DBD dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mengingat ada peningkatan signifikan kasus DBD di minggu ke 12 dan 13.
"Total kasus DBD sampai 25 Maret atau minggu 13 mencapai 26 kasus. Pada 25 Maret terjadi penambahan dua kasus DBD," katanya.
Marcus mengungkapkan peningkatan kasus DBD terbanyak terjadi pada minggu ke 12.
Sebelumnya pada minggu 11 baru mencapai 11 kasus kemudian bertambah 8 kasus di minggu ke-12. Sementara di minggu ke-13 ini, ada penambahan 7 kasus DBD.
Dia mengatakan dari 26 kasus DBD, kasus terbanyak berada di Kecamatan Sintang dengan 24 kasus. Sementara satu kasus berada di Kecamatan Sepauk dan satu kasus berada di Kecamatan Dedai.
Untuk Kecamatan Sintang kasus DBD terbanyak di Kelurahan Tanjung Puri dengan 6 kasus, Baning Kota 5 kasus, Kampung Ladang 3 kasus dan Akcaya 1 ada 2 kasus. Sementara 10 kasus lainnya tersebar di Sungai Durian.
Marcus menyampaikan titik-titik munculnya kasus DBD telah berubah. Kasus-kasus DBD yang muncul tahun ini berada di titik yang baru. Biasanya kasus DBD muncul di Gang Surau, BTN Mata Bola, BTN Cipta Mandiri dan Gang Wiyata. Tapi tahun ini ada perubahan spot munculnya kasus DBD.
"Kami masih melakukan penelitian mengapa spot munculnya kasus DBD berubah," ujarnya.
Ia menegaskan Dinas Kesehatan Sintang terus mewaspadai peningkatan kasus DBD ini sebab tahun ini merupakan siklus lima tahunan terjadinya KLB DBD di Sintang. Lima tahun sebelumnya yaitu tahun 2009, kasus DBD di Kabupaten Sintang mencapai 450 kasus dengan 8 orang meninggal dunia.
Dia menegaskan jika di minggu ke-13 ini terjadi peningkatan kasus dua kali lipat dibanding minggu ke-12, Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang akan menetapkan status KLB DBD.
"Kami akan lihat penambahan jumlah kasus di minggu 13 ini. Kalau di minggu 12 kemarin ada penambahan 8 kasus, di minggu ke 13 ini sudah ada penambahan 7 kasus," kata dia lagi.
Jika sampai akhir minggu ke-13 ada penambahan kasus dua kali lipat dari minggu sebelumnya, maka akan ditetapkan status KLB.
Marcus menambahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang telah melakukan fogging di titik-titik munculnya DBD. Bahkan penyuluh Dinas Kesehatan dikerahkan untuk memantau angka bebas jentik di penampungan-penampungan air milik masyarakat.
"Setiap turun ke lapangan, petugas melakukan abatenisasi di tempat-tempat penampungan air milik masyarakat," katanya.
Kepala dinas itu mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit DBD.
Dia juga meminta jika ada keluarga yang mengalami demam sebaiknya langsung memeriksakannya ke puskesmas untuk memastikan DBD atau bukan.
"Kerja sama yang baik antara petugas kesehatan dengan masyarakat akan meminimalisasi jatuhnya korban jiwa dalam kasus DBD ini," kata dia.
(Faiz/N005)