Jakarta (Antara Kalbar) - Hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa calon capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo berpeluang memenangi Pilpres 2014 dalam satu putaran.
"Jika pilpres dilakukan saat survei, Jokowi mendapat dukungan paling tinggi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam acara survei nasional bertajuk Efek Kampanye VS Efek Jokowi: Elektabilitas Parpol Jelang Pileg 2014 di Jakarta, Jumat.
Hal itu terlihat dari hasil survei yang menempatkan Jokowi dalam posisi teratas yakni 32,9 persen. Di posisi kedua diraih oleh Prabowo Subianto dengan 11,4 persen. Selanjutnya Wiranto 6,4 persen, Aburizal Bakrie 5,1 persen, Rhoma Irama 2,1 persen, Jusuf Kalla 1,1 persen, Surya Paloh 0,8 persen.
Sementara Megawati Soekarnoputri hanya meraih 0,8 persen, Susilo Bambang Yudhoyono 0,7 persen, Mahfud MD 0,7 persen, Dahlan Iskan 0,6 persen, Hatta Rajasa 0,5 persen, Hidayat Nurwahid 0,2 persen, Anis Matta 0,2 persen, Yusril Ihza Mahendra 0,1 persen, Pramono Edhie Wibowo 0,1 persen, Irman Gusman 0,1 persen, Gita Wiryawan 0,1 persen, BJ Habibie 0,1 persen, Anis Baswedan 0,1 persen dan Ali Masykur Musa 0,1 persen.
Sementara dari survei simulasi tiga nama bakal capres yakni Jokowi-Prabowo-Aburizal menunjukkan bahwa dukungan terhadap Jokowi terus menguat, sedangkan tren dukungan terhadap Prabowo dan Aburizal cenderung stagnan.
Lebih lanjut, menurut dia, isu capres boneka yang digulirkan berbagai pihak tidak berhasil menjatuhkan pamor dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta itu.
"Sebanyak 82 persen responden menganggap penetapan Jokowi oleh PDI-P sebagai bakal capres adalah keputusan politik yang biasa. Hanya 15 persen yang beranggapan Jokowi akan jadi capres boneka yang bisa dikendalikan," katanya.
Survei dilakukan dengan dua gelombang. Survei sebelum kampanye yakni pada 28 Februari - 10 Maret 2014 dengan sampel 2.050 responden dengan selang kepercayaan 95 persen dan margin error 2,2 persen. Sementara survei setelah kampanye yakni pada 18 - 24 Maret 2014 dengan sampel 1.220 responden dengan selang kepercayaan 95 persen dan margin error 2,9 persen.
Responden merupakan WNI yang telah memiliki hak pilih di 33 provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara random.
(A064/R. Malaha)