Kediri (Antara Kalbar) - Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Pramono Anung masih malu-malu dan belum bersedia menanggapi soal kabar dirinya yang disebut-sebut masuk dalam kandidat calon yang akan mendampingi Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014.
"Itu urusan Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarno Putri). Tapi saya ini petugas partai, jadi saya siapkan diri untuk berbagai hal," katanya ditemui setelah memberikan hak suaranya di TPS 17, Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Pramono yang disebut-sebut calon kandidat yang akan mendampingi Jokowi sebagai calon Wakil Presiden dalam Pemilu 2014 itu mengatakan, respons para pemilih untuk memberikan hak suaranya di sejumlah daerah cukup bagus.
Mereka datang dan menyalurkan aspirasinya, memilih calon legislatif serta anggota DPD yang mereka percaya dalam Pemilu Legislatif 2014.
Ia juga mengklaim bahwa dampak pencalonan Jokowi cukup positif juga. Minat para pemilih untuk datang juga semakin tinggi.
"Kami memantau di berbagai daerah cukup tinggi dan akan memberikan dampak, dimana PDIP termasuk yang divaforitkan (karena pencalonan Jokowi jadi calon Presiden)," katanya.
Ia berharap, dalam Pemilu Legislatif 2014 ini, PDIP mampu menembus angka 20 persen "Presidential Threshold Pemilu Presiden. Jika tembus dan suaranya cukup, PDIP bisa mencalonkan sendiri baik calon Presiden dan calon Wakil Presiden.
Namun, lanjut dia, jika tidak mendapatkan batas minimal 20 persen itu, PDIP juga tidak keberatan jika harus melakukan koalisi dengan partai lain.
"Apakah nanti koalisi atau tidak, akan ditentukan dalam waktu dekat," ujarnya.
Pihaknya juga berusaha maksimal untuk meraih dukungan sebanyak-banyaknya terutama dalam pemilu legislatif ini. Terlebih lagi, partai juga sudah memutuskan untuk menjadikan Jokowi sebagai calon Presiden dalam Pemilu Presiden 2014. Sebab, hal ini sebagai bekal dan modal yang berharga saat pemilu presiden.
Ketua Umum DPP Megawati Soekarno Putri telah memutuskan Jokowi sebagai calon Presiden, tapi untuk calon Wakil Presiden masih belum ada keputusan dan menunggu setelah Pileg.