Sambas (Antara Kalbar) - Sebagian besar umat Islam yang merayakan Lebaran di pantai utara, Kabupaten Sambas menyajikan lontong sayur dan kue lapis khas daerah itu bagi tamu yang berkunjung.
Mia (30), salah seorang warga Desa Sempalai mengaku selalu menghidangkan lontong sayur dan kue lapis khas Sambas bagi setiap tamu yang berkunjung, baik kerabat maupun tetangga.
Dua macam hidangan itu, katanya, sudah menjadi tradisi sejak turun temurun hingga saat ini.
"Setiap tamu terutama keluarga saat berkunjung selalu mencari menu lontong sayur, setelah itu baru kami menghidangkan kue lapis," kata ibu satu anak tersebut.
Kue lapis khas Sambas sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Sambas terdahulu. Konon, kue lapis khas itu dihidangkan oleh pihak keluarga kerajaan kepada tamu yang dihormati.
Lontong sayur khas Sambas, yakni perpaduan berbagai jenis sayur, kacang panjang, wortel, kentang, kol, mi "sanggol" yang hanya ada di Sambas, kemudian "serondeng" yang dibuat dari kelapa dicampur udang kecil dan rempah kacang.
Pembuatan kue lapis khas Sambas cukup sederhana, yakni telur bebek atau ayam ras 50 butir, mentega, gula, susu, pengembang kue, pewarna secukupnya, kemudian campur lalu dikocok hingga mengembang.
Adonan tersebut dimasukkan ke cetakan sedikit demi sedikit, setelah itu dimasukkan dalam oven pembakar menggunakan kayu.
Setelah matang, langkah selanjutnya membakar lapis perlapis hingga adonan itu habis.
Mia mengatakan kue lapis khas Sambas dibakar dengan kayu agar rasa kue gurih dan nikmat dan sedikit "maser" di lidah.
"Sementara kue sekarang agak kering dan tidak `maser` serta bikin nek kalau terlalu banyak dimakan," ujar Mia.
Berbagai jenis kue lapis khas Sambas, di antaranya lapis susu, belacan, kacang, minyak, dan lapis agar.