Pontianak (Antara Kalbar) - Keinginan Zolyviade Zarcelonia menjadi dokter pupus setelah asyik bergulat dengan teknik informatika di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura Pontianak.
"Dulu mendaftar di kedokteran gagal, mencoba di teknik informatika, ternyata keterusan," kata Ivy, panggilan akrab gadis kelahiran 1 Agustus, 22 tahun silam itu di Pontianak, Sabtu.
Pada Rabu (6/8), dia diwisuda oleh Rektor Universitas Tanjungpura, Prof Dr Thamrin Usman DEA. Ivy mendapat tiga penghargaan sekaligus yakni sebagai wisudawati termuda, tercepat serta lulus dengan kategori "dengan pujian", di Fakultas Teknik Untan.
Saat dinyatakan lulus sebagai sarjana teknik, ia belum mencapai usia 22 tahun. Waktu tempuh sejak masuk kuliah hingga di wisuda, 3 tahun 9 bulan. Nilai indeks prestasi kumulatifnya, 3,65. "Nomor dua se-fakultas," katanya malu-malu.
Sejak semula, Ivy menargetkan lulus dalam kurun waktu 3,5 tahun. Kemudian, setelah melihat nilai selama kuliah, saat memasuki kerja praktek ia sekaligus mencari judul untuk skripsi.
Ia membuat judul skripsi "Perancangan Aplikasi Perbesaran Citra dengan Metode Proyeksi Cahaya".
Penelitian yang ia lakukan adalah mencoba menganalisa dan membuktikan apakah prinsip kerja proyektor yang diasumsikan untuk memperbesar citra dapat menghasilkan citra yang diperbesar. Metode yang dirancang didasari pada prinsip-prinsip proyeksi cahaya dan dalam perancangannya memanfaatkan sepenuhnya sifat-sifat unik cahaya yang selalu merambat melalui garis-garis lurus dan ke segala arah.
Ia menjelaskan, penelitian itu menghasilkan metode proyeksi cahaya untuk memperbesar citra digital. Metode ini terbagi dalam 2 (dua) tahapan, yaitu tahap proyeksi piksel citra asal ke citra hasil, yang merupakan tahap awal metode proyeksi cahaya, dimana semua citra asal yang ada diproyeksikan ke citra hasil yang diperbesar.
Lalu, tahap pengisian piksel-piksel yang kosong (resampling), yaitu mengisi piksel-piksel yang belum terdefinisikan (resampling).
Penelitian dilanjutkan dengan pembuatan software aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Java dan dibangun dengan NetBeans IDE 7.1. Untuk penerapan metode proyeksi cahaya dalam bahasa Java, secara umum menggunakan kelas BufferedImage (public class BufferedImage extends Image implements WritableRenderedImage, Transparency), dengan memanfaatkan semua fungsi dan prosedur yang sudah tersedia didalamnya.
Setelah di wisuda, ia berencana untuk mencari kerja. "Kalau rejekinya di luar, selain bekerja, saya juga ingin melanjutkan ke jenjang S-2," ujar anak pertama dari dua bersaudara itu.
Ayahnya yang bekerja di Pemkab Kubu Raya, dan ibunya yang berprofesi sebagai guru, memberi peluang bagi Ivy untuk mencari yang terbaik bagi masa depannya.
"Termasuk kalau bisa, ingin menjadi dosen, sekaligus kuliah S-2 dan selanjutnya," demikian Ivy. ***3***