Sungai Raya, Kalbar (Antara Kalbar) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kubu Raya menyatakan menolak pembatasan Solar bersubsidi bagi para nelayan, yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam waktu dekat.
"Jika terjadi pembatasan solar bersubsidi untuk nelayan, maka itu akan memicu turunnya produktivitas nelayan lokal termasuk di Kubu Raya. Makanya kami dari HNSI Kubu Raya menyatakan menolak rencana tersebut," kata Ketua HNSI Kubu Raya, Bachtiar di Sungai Raya, Selasa.
Dia menjelaskan, saat ini, nelayan lokal yang ada di Kubu Raya masih banyak yang belum mandiri seperti masih belum maksimal memiliki alat tangkap dan kapal untuk berlayar. Dengan adanya pembatasan solar bersubsidi ini secara tak langsung akan membuat nelayan bertambah sulit untuk melaut secara maksimal dibanding hari-hari biasa.
"Sejumlah faktor seperti buruknya cuaca sejak satu bulan lalu membuat cukup banyak nelayan di Kubu Raya yang enggan melaut, kalaupun ada yang melaut intensitasnya sangatlah jauh berkurang dibanding saat cuaca dilaut sedang baik," tuturnya.
Bachtiar menambahkan, adanya kebijakan pembatasan solar bersubsidi tersebut justru akan memperpuruk nasib para nelayan. Karena sebelum adanya kebijakan pembatasan solar bersubsidi, nelayan sering mengalami kesulitan mendapatkan solar untuk kebutuhan melautnya.
"Kalau saat ini solar bersubsidi juga dibatasi saya yakin dalam produktivitas nelayan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang berkualitas akan jauh menurun dibanding sebelumnya," katanya.
Pada dasarnya Bachtiar mengaku mendukung pembatasan solar bersubsidi tersebut, namun kata dia kebijakan tersebut harus disesuaikan dengan keadaan masyarakat dilapangan, khususnya bagi masyarakat nelayan.
"Kalau bagi nelayan yang menggunakan kapal melaut dengan kapasitas di atas 30 GT saya rasa pembatasan solar bersubsidi bisa dilakukan, namun bagi nelayan yang menggunakan kapal dibawah 30 GT artinya masih menggunakan kapal tradisional saya harap tidak dibatasi untuk mendapatkan solar bersubsidi," kata Bachtiar.
Untuk memperjuangkan nasib nelayan di Kubu Raya, Bachtiar mengaku dalam waktu dekat akan berkorodinasi dengan dinas terkait termasuk DPRD Kubu Raya untuk memperjuangan agar pembatasan solar bersubsidi bagi nelayan tradisional bisa kembali dikaji dan dipertimbangkan.
"Saya harap kebijakan untuk membatasi solar bersubsidi ini bisa kembali ditinjau ulang, karena bagaimanapun masih banyak nelayan lokal di Kubu Raya yang menggunakan peralatan tradisional untuk melaut. Jika kebijakan pembatasan solar bersubsidi ini tetap berlaku terutama bagi nelayan tradisional saya yakin maka akan banyak nelayan tradisional yang semakin sulit untuk mendapatkan hasil tangkapan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya," katanya.***3***
(U.KR-RDO/B/S025/C/S025)