Jakarta (Antara Kalbar) - Demi menunjukkan komitmennya akan tanggung jawab sosial, perusahaan inovasi komputasi Intel akan menggunakan material yang "bebas konflik".
"Untuk mendukung green sustainable system, kita memang selalu sangat mendukung produk material tang bisa didaur ulang. Namun, mulai tahun 2015 ini kita ada inisiatif yang memastikan komponen yang dipakai adalah bahan-bahan yang bebas konflik," kata Head of MNC Sales, Intel Indonesia, Yohan Wijaya di Jakarta, Senin.
Yohan menjelaskan, untuk pembuatan prosesor banyak digunakan material mineral yang dihasilkan di Benua Afrika seperti emas, perak, tantalum dan tungsten.
"Di sana, bahan baku untuk mineral bisa didapat dengan harga murah karena mineralnya kebanyakan adalah hasil eksploitasi, di mana pekerjanya kebanyakan tak dibayar atau bahkan dibayar murah karena negaranya dikuasai rezim militer yang kejam," katanya.
Oleh sebab itu, mulai tahun 2015, Intel akan menggunakan "conflict free material".
"Kita make sure untuk selalu pakai material yang bebas konflik," katanya.