Pontianak (Antara Kalbar) - Pembuat panganan khas "lemang" yang berbahan dasar ketan atau pulut di Kota Pontianak mengaku meraup untung sepanjang bulan Ramadhan, karena banyaknya pesanan dari umat Muslim untuk berbuka puasa.
"Sepanjang bulan Ramadhan saya dan keluarga rutin membuat lemang untuk dijual di pasar-pasar juadah di Kota Pontianak," kata Adi di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan satu lemang yang sudah dimasak dalam potongan bambu dijualnya seharga Rp60 ribu, yang dijual kepada pedagang-pedagang di pasar juadah yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya.
"Dari hasil penjualan sebanyak 120 batang dalam sekali produksi itu, untung bersihnya sekitar Rp1 juta," ungkap Adi.
Adapun bahan-bahan untuk membuat panganan lemang, diantaranya beras ketan atau pulut putih, santan kelapa, bisa juga ditambah kacang hijau atau kacang tanah atau tergantung selera.
Setelah itu, beras ketan bersama santan dan kacang hijau dicampur lalu dimasukkan ke dalam bambu yang sudah dibersihkan atau disiapkan tersebut, kata Adi.
"Agar beras ketan yang sudah dimasak tidak melekat di bambu, terlebih dahulu beras ketan itu dilapisi dengan daun pisang sebelum dimasukkan di bambu. Setelah itu, beras ketan dibakar menggunakan api dari kayu sampai matang," ungkap Adi yang sudah menekuni membuat lemang setiap bulan Ramadhan sejak turun-temurun itu.
Proses pembakaran beras ketan yang sudah dicampur santan kepala dan kacang hijau itu, membutuhkan waktu sekitar lima jam, setelah itu, lemang tersebut siap dijual, kata Adi.
Menurut dia, keluarganya sudah menekuni pembuatan lemang untuk dijual khusus bulan Ramadhan itu, sudah 30 tahun lamanya. "Kalau di bulan lain, kami tidak membuat lemang, selain faktor permintaan yang sepi, juga faktor sulitnya untuk mendapatkan bahan baku bambu," katanya.
Panganan lemang akan semakin nikmat, apabila menkonsumsinya dicampur kuah santan, baik itu menggunakan daging sapi, ayam atau daging kambing, katanya.
(U.A057/N005)