Beirut (Antara Kalbar) - Kelompok Hizbullah meledakkan bom menyasar pasukan Israel di perbatasan Lebanon, Senin, dalam tanggapan terhadap pembunuhan komandan terkemuka di Suriah, yang memicu Israel menyerang bagian selatan Lebanon.
Israel menyerang musuh Syiah mereka, yang didukung Iran, Hizbullah, beberapa kali, menewaskan sejumlah petempur dan menghancurkan persenjataan, yang diyakini akan dikirimkan ke kelompok tersebut, yang dukungannya kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad, pernah penting dalam perang saudara negara itu.
Militer Israel mengatakan, ledakan pada Senin itu menyasar kendaraan militer di wilayah peternakan Shebaa, memicu pasukan Israel menanggapinya dengan serangan artileri. Tidak laporan tentang kerusakan.
Kelompok Hizbullah mengatakan dalam pernyataan, peledak dipicu di wilayah peternakan Shebaa dan dilakukan kelompok mengambil nama Samir Qantar, komandan tewas pada Desember.
Kelompok tersebut menuduh Israel membunuh Qantar dalam serangan udara di Suriah dan bertekad membalas dendam.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, mendesak kedua belah pihak menghindari peningkatan ketegangan, mengatakan mereka telah meningkatkan patroli di lapangan pasca insiden itu terjadi.
Dalam pernyataan, kepala misi PBB itu, Mayor Jenderal Luciano Portolano, mendesak kedua belah pihak untuk melatih pengendalian diri sepenuhnya terhadap provokasi apapun.
Media Lebanon berkata penembakan yang dilakukan Israel telah mengenai kota Al Wazzani beserta wilayah-wilayah lainnya, dengan kerusakan material yang dilaporkan namun tanpa adanya korban luka.
Saksi mengatakan, setidak-tidaknya 10 peluru artileri Israel mengenai Al Wazzani beberapa saat setelah ledakan terjadi.
Saksi mengatakan penembakan artileri Israel berhenti kemudian. Stasiun televisi Al Manar melaporkan, wilayah Shebaa kembali dalam kondisi tenang.
Serangan udara dari Israel menewaskan Qantar pada 20 Desember di Damaskus, ujar Hizbullah. Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, berkata pada satu minggu kemudian bahwa pembalasan dendam tidak dapat dihindari.
Israel berhenti mengkonfirmasi tanggung jawab atas serangan udara yang menewaskan Qantar, namun menyambut kematian pemimpin kelompok militan itu, yang telah dipenjara di Israel pada 1979 dan dipindahkan ke Libanon pada 2008 dalam rangka pertukaran tahanan.
Kelompok Hizbullah tidak mengatakan peran apa yang dimainkan oleh Qantar dalam konflik di Suriah, namun media nasional Suriah mengatakan bahwa dia terlibat dalam sebuah penyerangan besar di Quneitra pada awal tahun ini, dekat dataran tinggi Golan yang dikuasai Israel.
Kelompok Hizbullah bertempur di sisi al-Asaad dalam perang saudara Suriah. Konflik tersebut telah menyebabkan jumlah kerusakan besar terhadap Hizbullah yang kehilangan ratusan pasukannya dalam perang tersebut.
Pada Januari tahun lalu, sebuah serangan helikopter Israel membunuh enam anggota Hizbullah termasuk seorang komandan dan anak dari mantan komandan militer kelompok itu, Imad Moughniyah. Seorang Jenderal asal Iran juga tewas dalam serangan tersebut.
Dua tentara Israel dan seorang penjaga perdamaian asal Spanyol meninggal pada bulan itu dalam salah satu bentrokan kekerasan paling brutal di antara kedua belah pihak sejak 2006.
Israel dan Hizbullah telah menghindari pertempuran skala besar di garis depan sejauh 80 kilometer mereka, sejak perang 34 hari pada 2006 yang menewaskan 120 orang di sisi Israel dan lebih dari 500 orang dari pihak Libanon.
Nasrallah berulang kali mengancam Israel sejak saat itu.