Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, akan bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi, restorasi, dan konservasi mangrove dan lahan gambut di kabupaten tersebut.
"Saat ini, pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Kubu Raya menjajaki kerja sama dengan Amerika Serikat dalam upaya meningkatkan produksi, restorasi, dan konservasi mangrove dan hutan gambut di wilayah Kubu Raya yakni di Kecamatan Batu Ampar dan Kecamatan Kubu," kata Kepala Bappeda Kubu Raya, Nurmarini di Sungai Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, kerja sama itu terus diupayakan agar lebih sempurna dan sesuai dengan isu perkembangan pengelolaan wilayah pesisir khususnya di Perairan Batu Ampar dan Kubu.
Dari hasil pertemuan dengan Dubes Amerika, Rabu kemarin, tema yang kemudian disepakati untuk diangkat dalam kegiatan kerja sama adalah meningkatkan produksi, restorasi, dan konservasi mangrove dan hutan gambut di Kubu (Enhancing Production restoration and conservation at Mangrove and peatland forest in Kubu).
"Kerja sama ini bertujuan membangun mekanisme berbagi pengalaman dan pembelajaran (Shared - Learning) terhadap konservasi mangrove sebagai bagian dari pengelolaan wilayah pesisir di wilayah Kubu dan Batu Ampar," kata Nurmarini.
Sementara sebelumnya, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Orris Blake saat berkunjung ke Kalbar, Selasa (16/2) mengatakan, kerja sama itu nantinya sebagai salah satu cara untuk memperkuat kapasitas dan kolaborasi antar-dinas terkait serta masyarakat di wilayah perairan Kubu dan Batu Ampar.
"Diharapkan dengan kerja sama ini dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu," tuturnya.
Kubu Raya akan mengembangkan rencana kerja dalam konservasi mangrove yang mengintegrasikan upaya-upaya pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai media untuk saling berbagi pengalaman, bertukar pikiran terkait proses konservasi hutan gambut dan mangrove dan dapat saling berbagi manfaat secara bersama.
Robert menambahkan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar 55 juta dolar Amerika Serikat untuk kegiatan konservasi hutan yang ada di seluruh Indonesia.
"Untuk program konservasi hutan, kita baru mengeluarkan 55 juta dolar Amerika untuk semua wilayah Indonesia, namun untuk Kalimantan tetap menjadi perhatian utama untuk pelaksanaan program itu," kata Robert.
Dia menambahkan, hal itu menjadi upaya pemerintah Amerika Serikat untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim.
(U.KR-RDO/N005)