Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Divisi Pemberitaan Umum LKBN Antara, Erafzon SAS mengatakan kemajuan teknologi informasi yang berdampak cepatnya penyebaran sebuah informasi, menjadikan
peran Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah semakin strategis dan dibutuhkan sebagai corong pemerintahan.
"Mengutip pernyataan Bill Gates selaku pendiri Microsoft, jika usahanya akan bangkrut dan ia memiliki sedikit lagi dolar, maka sisa dolar yang dimilikinya akan digunakan untuk public relations atau Humas," kata Erafzon SAS saat menjadi pembicara pada Rakor Bakohumas Kalbar di Pontianak, Selasa.
Dikatakan, stigma negatif tugas humas yang dulunya dikatakan hanya sebagai penutup aib dari instansinya, atau hanya sebagai petugas pengkliping koran dan `pembohong` saat ini sudah bergeser.
"Humas dulu hanya hadir ketika ada pejabat yang bermasalah dan itu pun untuk cuci tangan atau menutupinya. Ini yang perlu paradigma baru agar peran strategis dimaksimalkan," katanya.
Dia menambahkan,stigma peran humas dahulu menurutnya sudah saatnya rubah dengan beberapa hal. Ia mencontohkan bagaimana Kehumasan harus `menempel` pada pengambilan keputusan. Selain itu humas harus melek media dan teknologi serta menguasai konsep kebijakan.
"Karena humas merupakan strategis maka posisikanlah yang strategis juga. Terpenting tidak berbohong dan pilah yang harus disampaikan, serta bisa memberikan masukan kepada pimpinan," tuturnya.
Ditempat yang sama, Kabiro Humas Pemprov Kalbar, Numsuan Madsun mengatakan, fungsi Humas di pemerintahan memiliki multidimensi dalam berperan menyampaikan informasi dan membangun komunikasi kepada publik sehingga mesti mengubah paradigma.
"Selama ini mungkin humas terlalu kaku, seharusnya sebagai corong dan koreksi bagi kebijakan pimpinan, sehingga perlu penyegaran karena selama ini dinamika kehumasan tinggi dengan berkembangnya teknologi informasi," katanya.
Ia menambahkan, kendala kehumasan di pelosok kabupaten/kota belum bisa mengubah paradigma.
"Bekerja di humas tidak bisa sambil lalu, perlu jangka waktu paling lama, dan persoalan seperti ini sudah disampaikan kepada pengambil kebijakan. Humas unit kerja yang dinamis, setiap saat harus ada inovasi, sehingga informasi yang disampaikan benar-benar sampai kepada publik melalui media," kata Numsuan.
(U.KR-RDO/B/M019/M019) 26-04-2016 16:15:12