"Program GenRe sebenarnya sudah lama. Ada sekitar 10 tahun yang lalu, sasaran fokus kita adalah generasi muda (remaja). Dan besok, kita akan kumpulkan 60 remaja di Aula Kantor untuk membicarakan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)," kata Kepala Bidang Keluarga Berencana pada BPMPKB Singkawang, Ashari Arhap, di Singkawang, Kamis.
Di dalam program GenRe itu, pihaknya berupaya memberikan wawasan dan sosialisasi kepada generasi muda. Baik itu mengenai kapan dia mencari ilmu (pendidikan), kapan dia bekerja, kapan dia menikah, dan kapan dia bermasyarakat.
Sehingga mereka diharapkan tidak terpengaruh seks bebas, dan pernikahan dini yang dikhawatirkan bisa menghambat pendidikan dan kelanjutan karir remaja tersebut.
Terlebih generasi muda di Indonesia sekarang ini sedang menghadapi tiga persoalan besar, yaitu kehidupan seks bebas sebelum menikah, penggunaan narkoba, dan risiko tertular penyakit HIV/AIDS.
Menurut Ashari, idealnya untuk menikah bagi wanita itu adalah minimal 21 tahun. Sedangkan laki-laki berusia 25 tahun.
Mengenai masih adanya kasus pernikahan dini di Singkawang, Ashari menilai jika itu disebabkan anak putus sekolah atau anak yang masih sekolah sudah mempunyai hubungan asmara.
Untuk menekan jangan sampai terjadi peningkatan pada kasus pernikahan dini inilah pihaknya selalu menggalakkan motto GenRe di kalangan remaja.
"Saya berharap, program GenRe ini betul-betul bermanfaat sehingga dapat membentuk remaja yang memiliki tingkat kemandirian yang tinggi, berinovasi, serta punya idealisme untuk menjadi remaja yang tangguh," katanya.
(KR-RDO/N005)