Sentani, Papua (Antara Kalbar) - Presiden Joko Widodo berharap pasar
tradisional yang akan dibangun fisik dan pengelolaannya secara
profesional dapat berdaya saing dengan pasar modern seperti mal.
"Jadi perbaikannya tidak hanya perbaikan fisik tapi perbaikan
manajemen juga perbaikan modal dan pendampingan-pendampingan seperti itu
yang saya kira diperlukan," kata Presiden saat memeriksa Pasar Pharaa
di Sentani, Papua, Sabtu.
Menurut Presiden, pembangunan pasar di sejumlah daerah membutuhkan
sinergi pusat dan daerah di antaranya lahan dari pemda dan BUMN yang
akan membantu permodalan.
Presiden mengatakan nantinya ada perbankan BUMN yang akan mendampingi permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Jokowi mengatakan KUR tersebut akan memicu pertumbuhan ekonomi di seluruh tingkat masyarakat di daerah.
Dalam penjelasannya Jokowi mengatakan perbankan BUMN perlu menjaga
dana yang diberikan melalui KUR tersebut sehingga harus ada upaya
pendampingan kepada pedagang.
Presiden mengatakan pembangunan pasar tradisional merupakan salah
satu program pemerintah untuk membangun ekonomi masyarakat. Selain itu,
pemerintah juga akan melanjutkan dengan pembangunan perumahan nelayan
guna mendukung perekonomian nelayan tradisional.
"Ini sebagai contoh-contohlah. Nanti kalau sudah bener, betul, baru
gedein," kata Jokowi terkait program pembangunan pasar tradisional di
Indonesia.
Presiden telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa pasar
tradisional yang akan dan sudah dibangun di wilayah Jayapura dan Sentani
antara lain Pasar Mama Mama Jayapura, Pasar Pharaa dan Pasar Doyo Baru
di Sentani.
Dalam lawatannya ke pasar, Jokowi selalu menyempatkan diri berdiskusi dengan sejumlah pedagang di tempat itu.
Menurut agenda, Presiden akan mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Jayapura pada Sabtu sore untuk kembali ke Jakarta.
Presiden Jokowi Harap Pasar Tradisional Berdaya Asing
Sabtu, 30 April 2016 16:54 WIB