Yogyakarta (Antara Kalbar) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas
Bumi Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan penjualan bahan bakar minyak
jenis pertalite di Yogyakarta terus mengalami tren peningkatan sejak
diluncurkan pada Agustus 2015.
Wakil Ketua Himpunan
Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DIY Dwi Tjahjono
di Yogyakarta, Minggu, mengatakan peningkatan itu dibuktikan dengan
penjualan SPBU di daerah itu yang kini mampu mencapai 2 ton per hari.
"Artinya perpindahan konsumen BBM dari premium ke pertalite cukup signifikan," kata Dwi.
Menurut dia, sejak diluncurkan bahan bakar jenis baru itu pada 2015
hingga saat ini konsumsi premium justru mengalami penurunan 2-5 persen.
Tingginya tren migrasi konsumen BBM premium ke pertalite, menurut
dia, akan terus meningkat mengingat dua harga BBM tersebut terpaut
tipis. "Bayangkan saja sekarang harga premium Rp6.550 per liter dan
pertalite Rp7.100 per liter, artinya selisihnya hanya Rp550 sudah
mendapatkan bahan bakar dengan kadar oktan lebih baik," kata dia.
Menurut dia, peningkatan penjualan pertalite juga terdorong dari
banyaknya program promo dari PT Pertamina. Di samping itu juga didukung
dengan terus ditingkatkannya persentase poin penghargaan bagi operator
SPBU yang berhasil menjual BBM dengan kadar oktan 90 tersebut sesuai
target.
"Sekarang reward bagi operator yang giat memasarkan
pertalite dinaikkan lagi oleh PT Pertamina mencapai 10 persen dan ke ke
depan katanya akan dinaikkan lagi menjadi 30 persen," kata dia.
Dwi mengatakan, meski penjualan pertalite sudah terlihat mengalami
peningkatan, sosialisasi serta promosi penjualan bahan bakar jenis itu
akan terus ditingkatkan. Sebab, selain bagus bagi mesin kendaraan juga
ramah lingkungan.
"Kami harpakan yang sekarang masih
terbiasa menggunakan premium, jika masih berat menggunakan pertamax
paling tidak ke pertalite dulu," kata Dwi.
Penjualan Pertalite Mengalami Peningkatan
Minggu, 15 Mei 2016 21:44 WIB