Sambas (Antara Kalbar) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, melakukan sekolah lapangan bagi 25 petani jeruk di Sambas guna meningkatkan pengetahuan petani jeruk.
"Sekolah lapang `Good Agriculture Practice atau SLGAP kita gelar selama delapan minggu dan kemarin adalah penutupannya. Semua berjalan lancar," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas, Musanif di Sambas, Jumat.
Musanif menjelaskan SLGAP yang ditujukan kepada petani jeruk khususnya dari Desa Sumber Harapan bertujuan bagaimana pengetahuan petani terus meningkat dan hasil dari kebun petani selain produktivitasnya tinggi dan kualitas akan semakin baik.
"Tambahan ilmu pertanian yang diberikan dalam mengelola tanaman jeruk, bagaimana ke depan petani dapat mengelola kebun jeruk milik mereka agar semakin lebih baik. Tujuannya juga supaya petani jeruk di Kabupaten Sambas, dapat memanfaatkan tanaman jeruk menjadi sumber pendapatan untuk menopang kehidupan," kata Musanif.
Melalui SLGAP lanjut Musanif, petani diberikan ilmu untuk mengelola jeruk secara terpadu agar dapat tumbuh dengan subur dan dapat bertahan lebih lama.
"Itu merupakan harapan dari digelarnya sekolah lapang ini, agar tanaman jeruk dapat bertahan lebih lama," katanya.
Dalam kesempatan sekolah lapangan yang dilakukan di Kecamatan Sebawi, Musanif menjelaskan pihaknya mendorong petani jeruk untuk lebih mengedepankan penggunaan pupuk organik,
"Penggunaan pupuk oleh petani yang perlu menjadi perhatian dan itu kami dorong agar keberlanjutan kesuburan tanah lebih lama dan buah lebih baik karena zat kimia tidak ada," kata dia.
(T.KR-DDI/N005)