Â
Pontianak (Antara Kalbar) - Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar) TNI-AD bekerjasama dengan Artha Graha Peduli dan Kementerian Perdagangan mengelar operasi pasar ratusan ton gula pasir dan beras di perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau dan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
  Â
"Total gula dan beras yang kami jual murah dalam operasi pasar mulai hari ini hingga mendekati Lebaran nanti, yakni sebanyak 100 ton gula pasir dan 100 ton beras, serta bawang putih dan merah masing-masing lima ton," kata Ketua Umum Inkopkar Brigjen TNI, Felix Hutabarat di Pontianak, Jumat Sore.
  Â
Ia menjelaskan, OP tersebut dilakukan guna meringankan beban masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, serta guna menekan inflasi dan agar berbagai kebutuhan pokok tersebut tidak terus naik.
  Â
"Untuk gula pasir di jual Rp12.500 /kilogram, sementara di pasaran Rp16 ribu/kilogram, kemudian ada paket sembako senilai Rp50 ribu tetapi dijual di OP ini seharga Rp25 ribu/paket," ungkapnya.
  Â
Apalagi, menurut dia kualitas gula yang dijual lebih bagus dari gula dari Malaysia, baik dari segi kualitas maupun secara kesehatan, sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk membelinya.
  Â
Dalam kesempatan itu, Felix menambahkan, pihaknya ini juga mendirikan Gerai Perbatasan di Entikong yang menjual gula pasir yang terletak di Kantor LSM Anak Bangsa, Jalan Kasuari 33 Entikong.
  Â
Hadir dalam peresmian gerai tersebut, Ketua Umum Inkopkar, Brigjen TNI Felix Hutabarat, perwakilan Artha Graha Peduli (AGP), Hasjim Oemar, Direktur Bahan Pokok Kemendag, Robert James Bintaryo, dan sejumlah pejabat dari Kementerian Perdagangan serta perwakilan dari distributor.
  Â
Gerai Perbatasan tersebut merupakan kerja sama dari Kemendag RI dengan Inkopkar dan AGP. Tujuannya agar tidak terjadi perbedaan harga yang mencolok antara daerah perbatasan dengan daerah Jawa. Lebih jauh lagi keberadaan gerai perbatasan itu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga di perbatasan.
  Â
Keberadaan gerai perbatasan itu langsung dirasakan manfaatnya oleh warga karena menjual sembako dengan harga murah. Seperti gula pasir yang di pasaran seharga Rp15 ribu /kilogram, di Gerai Perbatasan dijual Rp11 ribu /kilogram.
  Â
“Keberadaan gerai sangat menolong kami dalam membeli kebutuhan sehari-hari menjelang puasa," kata Aminah, warga Entikong.
  Â
Dirinya berharap gerai perbatasan itu tidak hanya untuk menghadapi bulan Ramadan atau Lebaran saja, namun terus dilakukan.
  Â
Sementara itu, dari pantauan di Pontianak, meski diwarnai hujan ribuan masyarakat tetap antusias untuk mengantri mendapatkan gula pasir dan paket kebutuhan pokok yang dijual dalam OP tersebut.
  Â
Eni Lestari salah seorang warga Kubu Raya mengatakan, sangat terbantu dengan diadakannya operasi pasar gula pasir itu. "Sangat sangat terbantu, kalo di warung harga gula pasir sudah sampai Rp16 ribu /kilogramnya sehingga ada selisih tiga ribu empat ribu," ujarnya.
  Â
Ia menjelaskan, kegiatan OP tersebut dia ketahui dari kepala desanya, yakni Desa Teluk Kapuas, Kabupaten Kubu Raya.
Sementara itu, Distributor Sembako Gerai Perbatasan, Welly Gouw menyatakan rencananya gerai itu akan dibuka sampai akhir tahun 2016. "Nantinya setiap tiga bulan sekali akan kami evaluasi. Di gerai ini juga tidak hanya menjual sembako saja, tetapi juga menjual pakaian muslim," ujarnya.
  Â
Dia menambahkan, keberadaan Gerai Perbatasan sebagai tekad dari Inkopkar dalam mensejahterakan warga di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia. "Ini bentuk wujud cinta NKRI dari Inkopkar," ujarnya.
  Â
Gerai perbatasan tersebut terletak di Kantor LSM Anak Bangsa, Jalan Kasuari 33 Entikong, Kabupaten Sanggau. LSM Anak Bangsa itu, selain menyediakan tempat, juga turut mengelola pelaksanaan penjualan komoditas bahan pokok tersebut. LSM Anak Bangsa selama ini dikenal sebagai LSM yang gencar memerangi masalah "human trafficking".
  Â
Keberadaan Gerai Perbatasan sesuai perintah dari Kementerian Perdagangan, yang intinya untuk mengurangi disparitas harga bahan pokok di daerah perbatasan dengan perkotaan, khususnya Pulau Jawa, untuk tahap pertama menjual gula pasir sebanyak 100 ton, beras 100 ton, bawang merah 2,5 ton, bawang putih 2,5 ton, mie instant, terigu, minyak goreng, garam dapur satu ton, aneka sandang 500-750 kilogram dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.
   Â
Pembukaan Gerai Perbatasan itu dihadiri, oleh Presiden Direktur PT Pasific Agro Sentosa (PT PAS) Hasjim Oemar. PT PAS merupakan bagian dari Artha Graha Network yang merupakan mitra Inkopkar dalam penyelenggaraan Gerai Perbatasan tersebut.
Inkopkar Gelar OP Ratusan Ton Gula Dan Sembako Di Kalbar
Jumat, 3 Juni 2016 17:39 WIB