Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kantor Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto mengatakan sampai dengan April 2016 lalu, total perputaran kliring di Kalimantan Barat sebesar Rp12,53 triliun atau turun 1,80 persen (yoy).
"Dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp12,76 triliun. Dari sisi volume transaksi, sampai dengan April 2016 perputaran kliring di Kalimantan Barat sebanyak 364.692 warkat atau meningkat 15,62 persen (yoy) dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 315.423 warkat," kata Dwi di Pontianak, Jumat.
Sementara itu, lanjutnya, transaksi RTGS di Kalbar sampai dengan bulan Maret 2016 sebesar Rp26,90 triliun atau turun 64,23 persen (yoy) dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp75,21 triliun.
Dari sisi volume transaksi, sampai dengan Maret 2016 transaksi RTGS di Kalbar sebanyak 1.369 transaksi atau turun 96,09 persen (yoy) dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 35.023 transaksi.
Kondisi pertumbuhan transaksi kliring dan penurunan yang cukup signifikan pada transaksi RTGS, dipengaruhi oleh peningkatan layanan dan kualitas transfer dana di sisi ritel melalui kliring sejak berjalannya Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Generasi II pada bulan Juni 2015.
"Penyempurnaan SKNBI Generasi II pada penambahan waktu layanan dan kecepatan waktu pengiriman dana pada Layanan Transfer Dana dan Layanan Kliring Warkat Debit memungkinkan pelayanan transfer dana melalui kliring menjadi lebih mudah, cepat, dan terjangkau," katanya.
Terkait hal itu, penggunaan transaksi non tunai di Kalimantan Barat masih terkendala kondisi infrastruktur yaitu jaringan telekomunikasi yang belum stabil, padahal jaringan telekomunikasi merupakan faktor krusial akan kelancaran transaksi non tunai.
"Selain itu, tidak mudah menggugah kesadaran masyarakat Kalimantan Barat yang sudah merasa nyaman dengan kebiasaan bertransaksi tunai akan manfaat bertransaksi non tunai," tuturnya.
Untuk itu, peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat dalam mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien dan lancar dengan melakukan pengawasan yang komprehensif terhadap jalannya Sistem Pembayaran di Kalimantan Barat.
"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat juga mendukung Gerakan Nasional Non Tunai dengan senantiasa melakukan edukasi kepada masyarakat di berbagai wilayah dengan dukungan dari perbankan dan Pemerintah Daerah," kata Dwi.
(KR-RDO/N005)