Sambas (Antara Kalbar) - Kepolisian Sektor Entikong, Kabupaten Sanggau, memantau aktivitas di perbatasan dan lingkungan polsek menggunakan CCTV atau kamera pengawas dalam mencegah tindakan kriminalitas.
"Peningkatan pemantauan aktivitas keluar masuk barang dan orang di sekitar Entikong, tidak hanya kami lakukan setelah bom bunuh diri di Mapolres Surakarta, tetapi memang sudah dilakukan di seluruh jajaran Polda Kalbar," kata Kapolsek Entikong AKP Kartyana saat dihubungi di Entikong, Selasa.
Ia menjelaskan, peningkatan keamanan, yang salah satunya menggunakan kamera pengawas itu, terutama di kawasan Border PPLB Entikong, di pos-pos pemeriksaan dan kawasan Polsek Entikong.
"Dengan pemantauan melalui CCTV tersebut, apabila ada aktivitas mencurigakan maka bisa dilakukan tindakan pencegahan dan lainnya," ungkap Kartyana.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Suhadi SW mengimbau kepada seluruh personel polisi yang sedang melaksanakan tugas agar meningkatkan kewaspadaan, pascaterjadinya ledakan di depan penjagaan SPKT Mapolresta Surakarta di Solo Selasa pagi ini.
"Tujuan dari aksi pelaku teror saat ini tidak lagi pada objek-objek milik asing, tetapi terhadap orang-orang yang berusaha menghalang-halangi tujuan mereka, seperti TNI dan Polri," katanya.
Untuk itu, menurut dia, dalam beberapa kali kesempatan Kapolda Kalbar, Brigjen (Pol) Musyafak selalu berpesan kepada personel polisi dan masyarakat agar selalu menjaga Kamtibmas yang sudah kondusif ini, meskipun Kalbar umumnya relatif aman, tetapi tidak ada salahnya secara bersama-sama menjaga Kamtibmas yang sudah kondusif tersebut.
"Sementara kepada petugas polisi yang melakukan tugasnya dalam menjaga kemanana kami imbau juga tidak sendiri-sendiri, tetapi minimal dua orang, sehingga bisa saling menjaga keamanan petugas yang sedang bertugas di lapangan itu sendiri," ungkapnya.
Untuk objek-objek vital seperti Bandara Supadio Pontianak, terminal dan pusat-pusat keramaian memang sudah dilakukan pengamanan yang termasuk dalam Operasi Ramadniya Kapuas 2016, katanya.
Menurut dia, Operasi Ramadaniya sifatnya operasi kemanusiaan, dan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan pembangunan semua pihak di Kalbar.
Dalam Operasi Ramadniya Kapuas 2016, Polda Kalbar membentuk 53 titik pos yang terdiri dari sebanyak 33 pos pengamanan dan 20 pos pelayanan, dan menurunkan sekitar lima ribuan personil polisi.