Melawi Targetkan Pelayanan Puskesmas Jadi Rawat Inap
Jumat, 29 Juli 2016 21:41 WIB
Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, mengungkapkan sejumlah puskesmas tahun ini akan ditingkatkan menjadi puskesmas rawat inap, dengan dana miliaran rupiah dari Dana Alokasi Khusus kesehatan 2016.
"Akhir tahun ini memang target semua Puskesmas bisa rawat inap, apalagi satu Puskesmas dapat suntikan dana yang cukup besar berkisar Rp1 miliar hingga Rp3,5 miliar," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, Ahmad Jawahir, di Nanga Pinoh, Jumat.
Diakui Ahmad untuk saat ini di Kabupaten Melawi baru tiga Puskesmas yang melayani rawat inap, yaitu Puskesmas Kota Baru, Ella dan Pemuar. Sedangkan untuk Nanga Pinoh akan menjadi Puskesmas rujukan.
Menurutnya, dalam peningkatan puskesmas rawat inap selain pembangunan fisik juga akan dilengkapi fasilitas kesehatan pendukung. Bahkan menurut Ahmad, lelang proyek puskesmas tersebut sudah diumumkan melalui LPSE Melawi.
Dari situs LPSE, sejumlah puskesmas yang akan mendapat bangunan fisik baru sebagai bagian dari peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap diantaranya adalah Puskesmas Kota Baru dengan anggaran Rp2,5 miliar, Puskesmas Menukung Rp3,5 miliar, Puskesmas Pinoh Selatan Rp3,1 miliar, Puskesmas Ella Hilir Rp2 miliar, Puskesmas Pinoh Utara Rp1,2 miliar, dan Puskesmas Sayan Rp3,14 miliar.
"Siapa pun pemenang lelangnya saya rasa itu tidak masalah, yang penting bangunan itu tak bermasalah dan bisa digunakan karena memang perencanaannya sudah kami siapkan dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan," kata Ahmad.
Ditambahkan Ahmad, pada tahun lalu hanya tiga puskesmas yang mendapatkan ambulans, dan untuk tahun ini akan ada delapan unit ambulans untuk mendukung pelayanan di puskesmas.
Dirinya berharap dengan peningkatan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilengkapi fasilitas, tidak ada lagi alasan dalam pelayanan kesehatan apalagi alasan tidak ada tenaga kesehatan ataupun tidak punya alat.
"Kita berharap masyarakat setempat juga dapat cepat tertangani," tutur Ahmad.